Ajak Kaesang Gabung PSI, Jubir: Politik Butuh Darah Segar

26 Jan 2023, 16:37 WIB

Ketum PSI Giring Ganesha bersama Sekjen PSI Dea Tunggaesti (kiri), Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni (kanan), dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie di KPU, Rabu (10/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Jakarta, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut hangat kenginan anak bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Kaesang Pangarep, untuk terjun ke politik dan membuka pintu untuknya.

Juru Bicara DPP PSI, Cheryl Tanzil mengatakan, dunia politik butuh anak muda dengan semangat baru. Oleh sebab itu, PSI siap menampung Kaesang jika ingin berpolitik.

“Politik membutuhkan darah segar, anak-anak muda dengan kreativitas dan imajinasi luas," kata Cheryl dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2023).

1. PSI siap berjuang bersama dengan Kaesang

Putra bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Kaesang Pangarep ketika melakukan shoot prewedding. (www.instagram.com/@kaesangp)

Menurut Cheryl, partai berlambang bunga mawar itu bakal berkolaborasi dengan Kaesang untuk meningkatkan dan mempertahankan segala pencapaian yang telah diperjuangkan.

"Monggo, Mas Kaesang, bergabung dengan PSI. Kita bisa berjuang bersama, mempertahankan dan meningkatkan segala kebaikan kebijakan yang telah dimulai,” ucap dia.

2. PSI diisi oleh anak muda, sesuai dengan Kaesang

ilustrasi milenial (IDN Times/Nathan Manaloe)

Dia menjelaskan, PSI banyak diisi anak-anak muda, seperti halnya Kaesang. Sehingga akan ada banyak titik temu pikiran dan gagasan.

“Ekosistem di PSI sangat pas untuk Mas Kaesang. Kami membuka ruang luas bagi ide kreatif dan inovasi dalam mengembangkan Indonesia,” ucap Cheryl.

3. Kaesang dinilai punya cukup pengalaman

potret Kaesang Pangarep (instagram.com/kaesang_pangarep__)

Lebih lanjut, PSI menilai, meski masih muda, Kaesang memiliki banyak pengalaman dalam berbagai bidang, di antaranya berorganisasi, bisnis, dan olah raga.

“Ia memimpin Persis Solo. Mas Kaesang juga membesarkan sejumlah perusahaan. Ini adalah bekal awal yang memadai untuk berpolitik,” kata mantan penyiar TV berita tersebut.