Menggunakan analogi film diberikan Dandhy karena debat diadakan di Visinema Kampus, tempat di mana menurut Dandhy, film-film hebat dibuat.
Dandhy memberikan analogi bagaimana planet Bumi yang kita tinggali dari berbagai ras ini, tiba-tiba kedatangan dua tamu. Satu Decepticon, satu lagi Autobot, seperti pada film Transformer.
Kemudian, Autobot mengatakan bahwa Bumi ini tempat mereka untuk bersembunyi dari kejaran Decepticon. Sedangkan Decepticon mengatakan Bumi tempat musuh mereka bersembunyi, sehingga harus dikejar.
"Tiba-tiba kita yang ras manusia ini terbengong-bengong. Ini apa ini dua barang ini yang bukan dari jenis kita?," kata Dandhy.
Tiba-tiba, Decepticon dan Autobot membicarakan tentang sebuah wilayah teritori yang ada orangnya yakni manusia, lalu mereka berebut kuasa di situ. Bahkan ada yang mengekstrak sumber dayanya. Ada yang menjadikan kepentingan benteng pertahanan, ada yang bicara tentang sumber daya alam.
"Setiap saya nonton Transformer, mudah bagi saya untuk berusaha menjadi seperti orang Papua," kata Dandhy.
Ia menggambarkan bagaimana penduduk Papua yang semula tinggal dengan kehidupan alaminya di tanahnya sendiri, kemudian tiba-tiba mengetahui di Manokwari berdiri sebuah benteng.
Juga mengetahui ada orang yang datang, mengontrol jalur pelayaran, perdagangan rempah di sana. Atau sebelumnya, saat Kerajaan Tidore mengklaim beberapa wilayah Papua adalah wilayahnya.
"Tiba-tiba mereka dengar dari jauh ada sebuah negara baru merdeka. Dan mereka ingin daerahnya adalah bagian dari negara itu," kata Dandhy.
"Sama dengan kita terheran-heran Decepticon mengaku bahwa Bumi ini bagian dari benteng pertahanannya atau Autobot yang mengaku bahwa Bumi ini bagian dari century bagi mereka," lanjut dia.