Anies Desak Kota Penyangga Ikuti Perintah Jokowi soal Testing COVID-19

08 Sep 2020, 07:57 WIB

Peninjauan Kesiapan Penerapan Prosedur Standar New Normal di Sarana Publik, Jakarta, 26 Mei 2020 (Youtube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta daerah lain khususnya penyangga ibu kota yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) untuk meningkatkan kapasitas testing COVID-19 sesuai perintah Presiden "Jokowi" Widodo. Tujuannya, agar semua daerah bisa memiliki kemampuan tes yang melebih standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Karena kalau berbicara wabah ini ya semua wilayah yang di situ terjadi wabah, maka mau tidak mau harus digenjot (testingnya)," jelas Anies, Senin (7/9/2020).

1. Daerah lain diharapkan ikuti arahan Jokowi agar Jakarta tak 'ping-pong'

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (Instagram.com/kominfotik_ju)

Anies mengatakan, DKI Jakarta telah melaksanakan peningkatan kapasitas tes COVID-19 sesuai arahan Presiden Jokowi. Jika daerah penyangga tak meningkatkan kemampuan testingnya, lanjut Anies, maka upaya DKI Jakarta sia-sia. Sebab, banyak mobilitas warga penyangga ke ibu kota.

"Kami harap yang lain juga laksanakan agar tidak pingpong nih. Kita mencoba menekan tapi bolak-balik ada yang menekan," jelasnya.

2. Sebanyak 10-15 persen pasien COVID-19 di Jakarta berasal dari kota penyangga

Ilustrasi tes usap atau swab test. IDN Times/Bagus F

Anies memaparkan, pasien COVID-19 yang dirawat di Jakarta yang berdomisili di kota penyangga sempat mencapai 30 persen. Namun, kata Anies, jumlah ini sudah cenderung menurun menjadi 10-15 persen.

"Tapi naik turun angkanya. Artinya, bagi DKI Jakarta ini warga yang membutuhkan pelayanan perawatan untuk menyelamatkan sesama. Kita berharap kemampuan testing ditingkatkan sesuai dengan instruksi presiden," jelas Anies.

3. DKI sudah lakukan tes PCR untuk 52.078 orang dalam sepekan terakhir

Ilustrasi tes usap atau swab test. IDN Times/Bagus F

Hingga Senin pukul 10.00 WIB, Pemprov DKI Jakarta tercatat telah melakukan tes PCR sebanyak 6.014 spesimen. Jumlah tersebut setara dengan 33 persen jumlah spesimen yang dites di Indonesia pada hari Senin.

Kemudian, Pemprov DKI Jakarta juga tercatat telah melaksanakan tes PCR bagi 52.078 orang dalam sepekan terakhir. Jumlah tersebut sudah jauh melampaui syarat minimum WHO yakni 10.645 per satu juta penduduk per minggu.