Aulia Sempat Santet Suaminya Sebelum Dibunuh dan Dibakar

Para tersangka terancam hukuman penjara seumur hidup

Jakarta, IDN Times - Aulia Kesuma (AU), dalang pembunuhan berencana terhadap suaminya, Edi Chandra Purnama (ED) alias Pupung Sadili serta anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (DN), merencanakan dua cara pembunuhan sebelum keduanya dibakar di kawasan Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (25/8) lalu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, kasus ini bermula pada Juli 2019 lalu. Kala itu Aulia curhat kepada mantan pembantunya yang berinisial TR karena kesulitan membayar utang kepada bank yang nilainya mencapai Rp10 miliar.

Aulia pun berpikir untuk menjual rumah suaminya yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Akan tetapi, Aulia tidak diizinkan untuk menjual rumah tersebut. Lantas, Aulia meminta bantuan TN untuk membunuh Edi dan Dana.

"Kemudian TN mengenalkan suaminya bernama RD. Kemudian RD diminta untuk santet tapi tidak berhasil. Opsi kedua menembak, menyiapkan senjata dan dia (Aulia) beri uang Rp25 juta. RD ke Jogja cari eksekutor tapi tidak berhasil," kata Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/9).

1. Aulia mulai merencanakan pembunuhan pada 22 Agustus

Aulia Sempat Santet Suaminya Sebelum Dibunuh dan DibakarIDN Times/Axel Jo Harianja

Aulia kemudian curhat kepada pembantunya yang sekarang berinisial TT. Dari situ, Aulia dikenalkan seorang dukun santet berinisial AK dan dikenalkan dua orang lagi yang nantinya akan menjadi pembunuh bayaran yakni SG dan AG.

"Kemudian terjadi pertemuan di Jakarta di parkiran Tower Mawar Kalibata. Ketemu dengan saudara AP rekrutan saudara RD, untuk habisi suaminya ED (Edi) dan DN (Dana)," jelasnya.

Singkat cerita, kata Suyudi, AP mengalami kesurupan. Alhasil, AP tidak jadi terlibat dalam pembunuhan itu dan dipulangkan. Aulia lalu berencana menghabisi Edi dan Dana dengan membekap menggunakan alkohol serta diberi obat tidur. Aulia juga melibatkan keponakannya yang bernama Geovanni Kelvin (CV).

"Direncanakan tanggal 22 agustus di parkiran Apartemen Kalibata. Tanggal 23 (Agustus) pagi, mereka mulai membeli peralatan. AG, SG, KV, membeli korek, obat nyamuk, sumbu. Setelah merencanakan dan membeli peralatan, mereka baru datang ke TKP di Rumah Lebak Bulus. Saudara AG dan SG masuk dari garasi naik ke lantai dua, dia stand by di kamar CV (Kelvin)," papar Suyudi.

2. Edi dan Dana dibunuh dengan dibekap

Aulia Sempat Santet Suaminya Sebelum Dibunuh dan DibakarPixabay

Pada Jumat (23/8) malam sekitar pukul 20.30 WIB, Aulia mulai beraksi. Keluarga Edi, kata Suyudi, terbiasa mengonsumsi jus tomat. Jus tomat itu dicampur dengan obat tidur Valdres sebanyak 30 butir yang telah dihaluskan. Berdasarkan penelusuran IDN Times, Valdres adalah obat yang digunakan untuk terapi singkat pada penderita insomnia atau kesulitan tidur.

Aulia juga menyampurkan obat itu pada jus tomat dan minuman keras yang nantinya akan diminum Kelvin.

Edi pun tertidur pulas di kamarnya. Lantas, Aulia segera memanggil AG dan SG untuk menjalankan rencana pembunuhan itu.

"Saudara AU (Aulia) dengan menggunakan kain yang dicampur alkohol, SG memegang perutnya (Edi), AG memegang kaki, (kain yang dicampuri alkohol) dibekap dengan AU ke mulutnya (Edi),'' terangnya.

Edi sempat memberontak, namun karena kondisi yang cukup lemah, ia pun tak kuasa dan akhirnya meninggal. Tangan dan kaki Edi lalu diikat menggunakan sumbu kompor.

Pukul 23.00 WIB, Dana pun tiba di rumah. Ia pun meminum jus tomat yang ada di kulkas namun tidak sampai habis. Saat naik ke lantai dua, ia pun bertemu dengan Kelvin. Di sana, Kelvin sudah mempersiapkan minuman keras berjenis whiskey yang sudah dipadukan dengan obat tidur.

Pukul 04.30 WIB, Dana pun mabuk dan tertidur. Kelvin memberikan kode, agar Aulia, SG dan AG menjalankan rencana pembunuhan itu dengan dibekap hingga meninggal di lokasi.

Baca Juga: Istri Bakar Suami dan Anak Tiri Plin-plan Saat Diperiksa Penyidik

3. Membakar rumah seolah-olah Edi dan Dana meninggal karena rumah terbakar

Aulia Sempat Santet Suaminya Sebelum Dibunuh dan DibakarIDN Times/Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto (Axel Jo Harianja)

Aksi keji Aulia, Kelvin dan dua pembunuh bayaran itu tidak sampai di situ saja. Mereka berencana membakar rumah untuk menandakan bahwa Edi dan Dana meninggal karena rumah terbakar. Mereka membakar lantai dua rumah itu serta pada bagian garasi.

"Keduanya (Edi dan Dana) kemudian diangkut ke garasi. Di sana ada mobil, kedua mayat ditaruh di samping mobil. Dibakar oleh saudara CV (Kelvin) dan SG dengan korek api dan dinyalakan," jelas Suyudi.

Namun, saat dibakar, SG berubah pikiran. Ia merasa tak tega dan mematikan api yang ada di garasi. Sedangkan di lantai dua, api tetap dibiarkan. Usai itu, keempatnya keluar dari rumah tersebut. SG dan AG diantarkan ke sebuah SPBU dan kembali ke Lampung. Sedangkan Aulia dan Kelvin kembali ke Apartemen.

4. Aulia berencana membakar mayat Edi dan Dana

Aulia Sempat Santet Suaminya Sebelum Dibunuh dan DibakarANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pada Sabtu (24/8) sekitar pukul 19.00 WIB, kebakaran terjadi di lantai dua rumah Edi. Kebakaran itu dilihat oleh tetangganya yang berinisial S. Empat unit mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk memadamkan api.

Pada Minggu (25/8) sekitar pukul 06.00 WIB, Aulia dan Kelvin kembali ke rumah itu. Di sana, Aulia berencana membawa kedua mayat itu ke suatu tempat yang belum diketahui. Dalam perjalanan, Kelvin diperintahkan Aulia membeli bensin pertalite yang dituangkan di sebuah botol minum berukuran 1,5 liter di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Mereka lalu menuju ke wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Sesampainya di sana, Aulia menyuruh Kelvin untuk membakar mobil tersebut yang sudah diparkirkan ke arah jurang. Saat api dinyalakan, mobil meledak dan api menyambar tubuh Kelvin. Kaki dan bagian muka Kelvin mengalami luka bakar sebesar 30 persen.

Keduanya melarikan diri, namun mobil yang terbakar tidak jatuh ke jurang. Awalnya Kelvin ingin dirawat di Rumah Sakit di wilayah Sukabumi. Karena takut aksi mereka terbongkar, Kelvin berobat ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.

Kasus ini berhasil diungkap berkat kerja sama antara Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Berkat kerja sama itu, polisi berhasil mengungkap para pelaku yakni, Aulia, Kelvin, SG dan AG.

"AG dan SG hari itu juga kita buru ke Lampung Tengah, kemudian di bawa ke Jakarta. Menetapkan empat tersangka diduga melakukan pembunuhan terencana kepada saudara ED (Edi) dan DN (Dana)," ungkap Suyudi.

5. Para tersangka terancam hukuman penjara seumur hidup

Aulia Sempat Santet Suaminya Sebelum Dibunuh dan DibakarIDN Times/Sukma Shakti

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu menambahkan, AS dan AG diberikan uang sebesar Rp200 juta. Akan tetapi, baru dibayarkan Rp10 juta.

"(AS dan AG) Ditelpon untuk bersih-bersih gudang awalnya. Setelah diiming-imingi Rp200 juta tertarik untuk membantu," ujar Suyudi.

Para tersangka dikenakan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman penjara minimal 20 tahun, hukuman mati, atau penjara seumur hidup.

Baca Juga: Pembunuh Dibayar Rp500 Juta, Habisi Ayah dan Anak di Sukabumi 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya