Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ibas: MBG Bukan Hanya soal Gizi Tapi Penggerak Ekonomi Daerah

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono tegaskan program MBG jadi penggerak ekonomi daerah. (Dok. MPR RI)
Intinya sih...
  • Sektor pertanian jadi lokomotif daerah, menjadi jawaban konkret bagi masa depan ekonomi.
  • Pemerintah siapkan berbagai KUR berbunga rendah sebagai modal bagi anak muda yang ingin memulai usaha.
  • Kemajuan daerah butuh peran generasi muda, baik dalam ekonomi maupun politik dan kehidupan publik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyampaikan adanya peluang ekonomi baru di daerah akibat program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai, program tersebut bukan hanya berdampak pada peningkatan gizi, tetapi juga dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan.

Hal ini disampaikan Ibas saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Magetan dalam rangka Silaturahmi Kebangsaan MPR RI bertajuk “Muda Bukan Wacana”. Ia menilai, Magetan dapat menjadi penyangga rantai pasok untuk program MBG karena potensi pertanian yang ada di daerah ini.

“Kalau dikelola dengan baik, tepat sasaran, dan tidak disalahgunakan, program ini sesungguhnya mengaktifkan kegiatan ekonomi yang menguntungkan daerah,” kata Ibas, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

1. Sektor pertanian jadi lokomotif daerah

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono
Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyoroti pentingnya akses pendidikan yang berkeadilan. (Dok. MPR RI).

Ia menegaskan, sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan menjadi jawaban konkret bagi masa depan ekonomi daerah. Menurutnya, tantangan utama bukan lagi pada ketiadaan peluang, melainkan pada keberanian dan kemauan anak muda untuk terjun langsung.

“Sering kali yang jadi masalah itu gengsi. Padahal di banyak negara, justru para farmer dan peternaklah yang maju dan berpenghasilan besar,” ujar anggota Dewan Penasihat KADIN itu.

Ibas menekankan, sektor tersebut memiliki keunggulan karena hasilnya pasti terserap, terjual, dan dikonsumsi masyarakat. Dengan pendekatan yang adaptif dan kemauan belajar, peluang itu bisa dikembangkan menjadi usaha yang berkelanjutan.

Ia mendorong para generasi muda untuk belajar dengan cara-cara baru, proaktif mengunjungi pusat usaha yang berhasil, dan memanfaatkan teknologi digital melalui platform pembelajaran daring.

2. Pemerintah siapkan berbagai KUR berbunga rendah

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat meninjau bantuan BSPS di Pacitan Jawa Timur. (Dok. MPR RI).
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat meninjau bantuan BSPS di Pacitan Jawa Timur. (Dok. MPR RI).

Ibas menjelaskan, pemerintah sejatinya telah menyediakan berbagai skema dukungan termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga rendah, sebagai modal bagi anak muda yang ingin memulai usaha.

Ibas pun optimistis pemerintah daerah akan membuka ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi lokal.

“Negara ini butuh pemimpin yang pintar, tajam, dan memahami usaha rakyat. Relasi penting, tetapi harus mengikuti aturan dan etika. Relasi yang menghalalkan segala cara justru merusak nilai kebangsaan,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.

3. Kemajuan daerah butuh peran generasi muda

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono
Anggota Komisi XII DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat meninjau operasional dan perkembangan proyek panas bumi yang dikelola PT Star Energy Geothermal Salak (SEGS) di Bogor, Jawa Barat. (Dok. Fraksi Partai Demokrat).

Lebih jauh, dalam dialog interaktif tersebut, Ibas juga mendorong para generasi muda tidak apatis terhadap politik dan kehidupan publik.

Ibas menekankan, berorganisasi, berpartai, mencalonkan diri dalam jabatan publik bentuk pastisipasi dalam berdemokrasi, selama dijalankan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab.

Menurut dia, kemajuan daerah tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah, melainkan membutuhkan keterlibatan aktif tangan-tangan muda.

“Pemuda bukan hanya penggerak ekonomi, tetapi juga penjaga persatuan, pelopor sosial kemanusiaan, dan calon pemimpin masa depan. Mari kita bergotong royong membangun desa, kecamatan, kabupaten, hingga Indonesia,” kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Layanan BPJS di Lokasi Bencana Tetap Berjalan, Relaksasi Tunggu Istana

19 Des 2025, 23:09 WIBNews