Panglima TNI Tambah Personel ke Sumatra untuk Perbaikan Infrastruktur

- TNI kerahkan 84 alutsista untuk distribusikan bantuan, termasuk logistik dan tenaga kesehatan.
- TNI menyiapkan untuk memasang 32 jembatan bailey di tiga provinsi terdampak bencana.
- KSAD klarifikasi tuduhan lambat bekerja, meminta informasi langsung kepada TNI AD dan tidak diekspos lewat media.
Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bakal terus menambah personel TNI untuk menangani banjir di Sumatra. Berdasarkan data dari Mabes TNI, saat ini sudah ada 36.636 personel yang dikerahkan untuk membantu pendistribusian logistik, pelayanan kesehatyan, evakuasi dan penanganan darurat kepada masyarakat.
"Akan ada penambahan personel dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur nanti dari Batalyon Zeni, Yon TP dan nakes," ujar Agus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Jumat (19/12/2025).
Personel itu dilibatkan dalam berbagai pekerjaan strategis mulai dari pemasangan jembatan darurat, pembangunan hunian bagi pengungsi, pembersihan lumpur dan kayu, normalisasi jalan, hingga melanjutkan distribusi logistik.
Selain itu, personel TNI juga dikerahkan untuk pemulihan psikologis warga, pemberian layanan kesehatan, hingga penyediaan air bersih. Bahkan, kata Agus, TNI ikut membantu mengangkut hasil panen warga di Aceh untuk dijual di dua kota.
"Hasil bumi yang dibawa ke Medan dan Jakarta yaitu sayur mayur dan cabai dengan berat 52 ton," tutur dia.
1. TNI kerahkan 84 alutsista untuk distribusikan bantuan

Lebih lanjut, kata Agus, TNI sudah mengerahkan 84 alutsista untuk mendukung pengiriman bantuan. Pengiriman bantuan dilakukan lewat udara, laut dan darat. Alutsista yang sama juga digunakan untuk membawa peralatan PLN, BBM, dapur lapangan, tim tenaga kesehatan, alat berat, beras, hingga kendaraan kesehatan.
Agus juga melaporkan selama beberapa hari belakangan sudah mendistribusikan 2.428 ton logistik baik melalui air drop, KRI (kapal perang), kapal ADRI (Angkatan Darat Republik Indonesia), dan bantuan jalur darat.
2. TNI menyiapkan untuk memasang 32 jembatan bailey

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu juga menyampaikan pihaknya siap untuk memasang 32 jembatan Bailey di tiga provinsi. "Di wilayah Aceh, sebanyak 18 jembatan Bailey sedang disiapkan. Sementara, beberapa jembatan sudah terpasang dan dapat dimanfaatkan masyarakat," kata Agus.
Jembatan yang 100 persen sudah terpasang dan dapat dimanfaatkana adalah Jembatan Teupin Mane. Sedangkan, Jembatan Kutablang baru terpasang 60 persen dan Jembatan Teupin Reudeup nyaris sudah siap terpasang yakni 99 persen.
"Di Sumatra Utara tiga jembatan Bailey telah dan sedang dipasang. Sedangkan, di Sumatra Barat, dari 11 jembatan Bailey yang disiapkan, beberapa telah rampung dan dapat dilewati," tutur dia.
3. KSAD jawab kritik TNI AD dianggap lambat bekerja

Di forum tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak juga memanfaatkannya untuk mengklarifikasi tuduhan prajurit TNI lambat dalam bekerja menangani bencana. Menurutnya, tim dari TNI Angkatan Darat (AD) sudah bekerja siang dan malam untuk mendistribusikan bantuan di tiga provinsi terdampak bencana.
Ia pun mengakui kondisi medan di lapangan yang terdampak bencana memang rumit. Tetapi, itu semua tidak akan teratasi dengan berurai air mata di depan kamera.
"Kalau melihat suatu hal, informasikan kepada kami. Persoalan seperti ini tidak akan selesai dengan menangis. Anggota kami sudah bekerja siang dan malam," ujar Maruli di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Pernyataan Maruli itu seolah merujuk kepada laporan dari jurnalis televisi yang terharu dan menangis ketika melaporkan kondisi langsung di Aceh Tamiang, Aceh pada awal pekan ini. Ia pun meminta kepada para jurnalis untuk mengekspos dan memberitakan bagaimana tim dari TNI AD bekerja untuk mengatasi bencana. Jenderal bintang empat itu pun tak menampik bila masih terdapat sejumlah kekurangan di lapangan.
"Tapi, tolong informasikan kepada kami kekurangan itu, jangan malah diekspos lewat media," tutur dia.


















