Bawaslu: Pemilu 2024 Jadi Paling Rumit Sepanjang Sejarah
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, menilai Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 jadi agenda elektoral paling besar dan rumit sepanjang sejarah. Pemilu 2024 sendiri nantinya akan mencakup pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan legislatif (pileg), hingga pemilihan presiden (pilpres).
"Sebagaimana kita ketahui, demokrasi dalam rangka suksesi kepemimpinan nasional dan daerah telah diputuskan. Pemungutan suara pada 14 Februari 2024 dan pilkada 27 November 2024," kata Bagja di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022) malam.
"Pemilu serentak 2024 merupakan agenda elektoral paling besar, rumit, dan kompleks sepanjang sejarah pemilu di Indonesia. Karena diadakan pemilu nasional dan pilkada untuk seluruh kabupaten/kota dan provinsi dalam waktu satu tahun," sambung dia.
1. Bawaslu dihadapkan dengan berbagai masalah klasik
Selain itu, Bawaslu juga dihadapkan dengan berbagai persoalan klasik yang sering terjadi di setiap pemilu. Bagja menjelaskan, di antarnya potensi fenomena politik uang sebagai mahar, ASN dan pegawai pemerintah yang tidak netral, hingga politisasi birokrasi.
"Pada saat yang sama, Bawaslu masih dihadapkan pada persoalan klasik kepemiluan dalam mengawal agenda elektoral lima tahunan. Di antaranya, pertama adalah politik uang, mahar politik dalam pilkada, dalam pencalonan. Ketidaknetralan ASN dan pegawai pemerintahan, sampai politisasi birokrasi," ujar Bagja.