Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Keadaan Kota Palu, Sulawesi Tengah setelah terjadi Gempa dan Tsunami pada 28 September 2018 (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, ada peningkatan ancaman bencana alam terkait dengan La Nina tahun ini. Selain itu, juga naiknya intensitas gempa bumi di Indonesia.

Dwikorita mengatakan fenomena La Nina moderate diprediksi akan menyebabkan peningkatan curah hujan mulai Oktober sampai November 2020, dan akan berdampak di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Sumatra.

"Berdasarkan catatan historis La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia sekitar 20 sampai 40 persen di atas normal," ucapnya dari siaran tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (8/10/2020).

1. Terjadi tren peningkatan aktivitas gempa bumi sejak 2017

Keadaan Kota Palu, Sulawesi Tengah setelah terjadi Gempa dan Tsunami pada 28 September 2018 (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Dwikorita mengatakan berdasarkan data monitoring kegempaan yang dilakukan BMKG sejak 2017, telah terjadi tren peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia dalam jumlah maupun kekuatannya.

Kejadian gempa bumi sebelum 2017 rata-rata hanya 4.000 sampai 6.000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari lima SR sekitar 200-an.

Namun, setelah 2017 jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 7.000 kali dalam setahun, bahkan pada 2018 tercatat 11.920 kali, kemudian pada tahun 2019 sebanyak 11.588 kejadian gempa.

2. BMKG mendesak peningkatan sektor mitigasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di