Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jalur material awan panas letusan Gunung Semeru yang membuat jembatan putus di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jalur material awan panas letusan Gunung Semeru yang membuat jembatan putus di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan adanya potensi hujan sedang hingga lebat di kawasan puncak dan lereng Gunung Semeru hingga tiga hari ke depan. Prakiraan tersebut terhitung sejak Jumat (10/12/2021) hingga Minggu (12/12/2021).

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, mengatakan hal itu perlu menjadi kewaspadaan seluruh masyarakat khususnya di sekitar Gunung Semeru, maupun mereka yang bertugas dalam upaya penanganan bencana erupsi.

"Wilayah Gunung Semeru, sampai dengan tiga hari ke depan, kami lihat masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terutama di siang hari," jelas Fachri seperti dikutip dari siaran pers BNPB, Sabtu (11/12/2021).

1. Potensi hujan di puncak Semeru terjadi pukul 12.00-15.00 WIB

Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Fachri menuturkan, hujan di puncak Semeru berpotensi terjadi sekitar pukul 12.00 hingga 15.00 WIB. Sementara, di lereng Semeru potensinya ada dalam rentang waktu hampir serupa, siang hingga sore.

"Untuk kawasan puncak Semeru itu antara jam 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, untuk di kawasan lereng juga sama, siang menjelang sore. Intensitas hujan berpotensi sedang hingga lebat. Ini yang perlu diwaspadai," ujar Fachri.

2. Sejumlah wilayah yang diprediksi alami hujan lebat

Warga mencari sisa barang dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Menurut catatan BMKG, prakiraan cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Semeru yang meliputi, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Tirtoyudo, dan Kecamatan Ampel Gading, di Kabupaten Malang.

Kemudian terjadi juga di Kecamatan Senduro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Tempursari, dan Kecamatan Pronojiwo, di Kabupaten Lumajang.

3. Gunung Semeru alami perubahan bentuk

Warga melihat material awan panas erupsi Gunung Semeru yang mengalir di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Menurut Plt Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh LAPAN-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rokhis Khomarudin, Gunung Semeru mengalami perubahan bentuk di wilayah kawah hingga lereng di bagian tenggara.

Sementara, berdasarkan data citra satelit USGS, bukaan baru aliran lava tersebut panjangnya mencapai 710 meter dengan lebar 110 meter. Adanya bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) itu telah menyebabkan kerusakan lahan mencapai 2.417,2 hektar.

"Terjadi perubahan di puncak Gunung Semeru, new lava flow," jelas Rokhis.

Adapun rincian luas kerusakan lahan meliputi hutan 909,8 hektar, lahan terbuka 764,5 hektar, hutan sekunder 243,1 hektar, lahan pertanian 161,5 hektar, ladang/tegalan 161,2 hektar, perkebunan 77,9 hektar, permukiman 67,8 hektar, semak/belukar 20,9 hektar dan tubuh air 10,4 hektar.

Editorial Team