Siapa yang menyangka kalau kasus kampanye "Rp 1 per detik" yang dilakukan Indosat Ooredoo terhadap Telkomsel berbuntut panjang. Usai dipanggil Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Indosat berencana untuk mengadukan secara resmi pihak Telkomsel kepada regulator.
Dilansir Kompas.com, (24/6), Indosat akan meminta operator-operator seluler lain, yakni XL Axiata, Hutchison Three (Tri) dan Smartfren Telecom untuk bersatu melawan Telkomsel. CEO Indosat Ooreedo Alexander Rusli melihat Telkomsel terlalu dominan dan memonopoli pasar seluler di luar Jawa.
Kendati secara nasional memiliki pangsa pasar di kisaran 50 persen, untuk daerah lain di luar Jawa, Alex menuding bahwa Telkomsel praktis memonopoli pasaran dengan market share yang nilainya mencapai 80 persen. Angka tersebut tentunya jauh di atas batas ketentuan undang-undang persaingan usaha yang besarnya seharusnya hanya 50 persen.
Sementara itu, operator-operator seluler lain disebutkan hanya memiliki pangsa pasar yang kecil di luar Jawa. Indosat kebagian empat persen saja. Sementara bila digabung dengan operator seluler lain di luar Telkomsel, mereka hanya menguasai pasaran luar Jawa sebesar 14 persen.
Alex khawatir monopoli Telkomsel akan semakin menjadi apabila kondisi ini dibiarkan terjadi hingga akhirnya menguasai pasaran secara total dan tak terbendung. Alex khawatir apabila Telkomsel sudah menguasai 100 persen, maka akan sulit untuk operator seluler lainnya untuk berkompetisi.