Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka blusukan ke Kali Semongol, Jakarta Barat, Jumat (28/6/2024). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jakarta mengusulkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sebagai salah satu bakal calon gubernur (Bacagub) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024.

Hal itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat DKI, Mujiyono.

"Yang kelihatan sekarang adalah Pj Gubernur Heru. Ini bagian dari usulan. Gubernurnya yang ini (Heru Budi) dan wakil gubernurnya yang ini (Jansen Sitindaon) kan bisa saja," kata Mujiyono, dikutip dari ANTARA, Sabtu (29/6/2024) Jakarta, Jumat.

1. Heru menorehkan banyak prestasi

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di pembukaan Jakarta Fair 2024 (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Menurut Mujiyono, Heru ikut diusulkan karena dia telah menorehkan banyak prestasi.

Ia mengatakan, banyak prestasi Heru yang tidak disampaikan ke media.

"Dia adalah birokrat yang berorientasi kepada hasil. Pernah tidak Heru 'nyiarin' prestasinya di media? Padahal banyak banget prestasinya, salah satunya tingkat inflasi DKI Jakarta yang jauh lebih rendah dibanding nasional. Saya punya daftar prestasi beliau yang tidak dipublikasi," ujar dia.

2. Heru memiliki unsur Jawa

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka blusukan ke Kali Semongol, Jakarta Barat, Jumat (28/6/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Selain itu, kata dia, Heru juga memiliki unsur Jawa. Apalagi, penduduk Jakarta lebih didominasi suku Jawa.

Menurut dia, dukungan suku Jawa untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 sangat realistis. Tidak rasis atau politik identitas.

3. Tidak lupakan Betawi

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Plaza Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Meski begitu, kata dia, pihaknya tidak melupakan Betawi sebagai suku asli Jakarta.

"Untuk merebut kekuasaan lakukan dengan cara-cara yang baik. Kita sama-sama tahu Jakarta ini kota global, Jakarta ini adalah kota kemajemukan, seluruh suku bangsa ada di sini tanpa melupakan pewaris asli Jakarta adalah Betawi. Tapi kalau untuk kemajuan Jakarta suku-suku lain adalah kekuatan," ucapnya.

Editorial Team