Jakarta, IDN Times - Setelah Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengonfirmasi adanya keberadaan virus corona di Indonesia, masyarakat menjadi resah akan adanya keberadaan virus yang mematikan itu di Nusantara.
Masyarakat berbondong-bondong mencari masker dengan harapan agar terhindar dari penyebaran virus corona.
Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat Jakarta yang memenuhi Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Pasar tersebut merupakan tempat penjualan alat beserta obat-obatan di Jakarta.
Berdasarkan penelusuran IDN Times, saat ini masker di pasar Pramuka dijual dengan harga Rp200 hingga 400 ribu per boks. Padahal sebelum keberadaan virus corona mencuat, masker dijual di pasaran dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp20 ribu saja per boks
"Masker merek Sensi Rp400 ribu per boks, isinya 50. Kalau yang isi 25 harganya Rp200 ribu, selain merek itu harganya Rp300 ribu per boks, isinya 50," ujar salah seorang pemilik toko di Pasar Pramuka, Selasa (3/2).
Mengetahui harga masker yang semakin mahal, namun masyarakat masih kekeh ingin membeli masker tersebut. Salah seorang pembeli masker di Pasar Pramuka mengatakan bahwa dirinya memang dengan sengaja datang ke tempat yang menjual alat-alat kesehatan itu untuk mencari masker.
"Ke sini memang mau cari masker, di sekitar rumah susah cari masker, eh di sini ada mahal. Tapi akhirnya beli juga sih, daripada gak ada kan," ucapnya pada IDN Times.
Selain menjaga hidung dan mulut dari masuknya virus corona, menjaga kebersihan tangan juga perlu diperhatikan dalam mencegah terjadinya penyebaran virus.
Oleh karenanya, keberadaan antiseptik juga sangat dibutuhkan masyarakat selain masker. Sayangnya, keberadaan antiseptik saat ini sedang sulit didapati oleh masyarakat.
Selain sulit didapati, harga antiseptik juga naik. Saat ini antiseptik di Pasar Pramuka dijual seharga Rp40 ribu dengan ukuran 50 ml. Sebelumnya antiseptik dengan ukuran 50 ml sudah bisa didapatkan hanya dengan Rp7 ribu saja.