Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di Jakarta masuk ke dalam kategori yang tidak sehat pada Selasa (18/6/2024) pagi. Bahkan Jakarta sempat menempati posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk di seluruh dunia.
Hal itu diketahui saat dicek melalui situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 06.30 WIB dengan indeks kualitas udara di angka 223. Maka dari itu, masyarakat disarankan untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan dahulu demi kesehatan.
Namun, pada pukul 08.00 WIB kualitas udara Jakarta sedikit menurun dengan indeks kualitas udara 213, yang membuatnya turun satu tingkat ke posisi kedua.
Sementara angka partikel halus 2,5 berada di angka 136,5 mikrongram per meter kubik atau 27,6 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO (World Health Organization).
Masih dari sumber yang sama, kualitas udara di Tangerang Selatan terpantau lebih buruk dari Jakarta, dengan indeks kualitas udara 227 pada pukul 08.00 WIB, dengan angka partikel halus 2,5 berada di angka 152 mikrongram per meter kubik atau 30,4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO (World Health Organization).
Sementara kota dengan udara paling bersih saat ini ialah Pekanbaru, Riau, dengan indeks kualitas udara 57 pada pukul 08.00 WIB.
Situs tersebut merekomendasikan untuk masyarakat di kota-kota dengan kualitas udara yang buruk untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan, termasuk berolahraga.
Disarankan juga untuk menutup jendela rapat-rapat demi menghindari paparan udara kotor, gunakan masker saat bepergian, dan nyalakan air purifier atau penjernih udara di dalam ruangan.