Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Disebut Turun, TKN Segera Lakukan Ini

16 Des 2018, 13:50 WIB

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Jakarta, IDN Times - Lembaga kajian Para Syndicate merilis hasil analisisnya terhadap tren elektabilitas kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019. Hasil analisis tersebut diambil dari 12 lembaga survei.

Dari analisis Para Syndicate, hasilnya memperlihatkan, elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan. Sedangkan, untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, terus mengalami kenaikan.

Elektabilitas disebut menurun, bagaimana tanggapan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf?

1. Hasil survei dan kajian jadi bahan evaluasi TKN Jokowi-Ma'ruf

Dok IDN Times/TKN Jokowi-Ma'ruf

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, menanggapi hasil analisis Para Syndicate yang menyebut tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun. Juli mengatakan, segala hasil survei atau kajian akan selalu menjadi bahan evaluasi untuk TKN. Termasuk hasil analisis Para Syndicate kali ini.

"Ada prinsipnya segala hasil study dan survei akan kami jadikan bahan evaluasi untuk merumuskan strategi, merumuskan taktik dalam memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf," kata Juli saat dihubungi IDN Times, Minggu (16/12).

2. TKN akan terus berbenah dan memperbaiki strategi

IDN Times/Irfan Fathurohman

Ke depannya, lanjut Juli, TKN akan terus berbenah dan memantapkan kembali strategi mereka. Hal itu dilakukan agar pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf bisa memenangkan Pilpres 2019.

"Pada prinsipnya kami terus berbenah diri, terus memperbaiki strategi, termasuk kalau itu disebut ada kekurangan, ya itu akan terus diperbaiki. Sehingga tiga bulan ke depan, kemenangan kita pastikan untuk Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin," ungkap Juli.

3. Erick yakin Ma'ruf Amin akan dongkrak elektabilitas Jokowi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, menyebut bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf belum meningkat signifikan karena Ma'ruf belum mulai kampanye. Ketika Ma'ruf sudah mulai kampanye, ia yakin elektabilitas pasangan nomor urut 01 itu akan terdongkrak.

"Kan Abah (Ma'ruf) belum bergerak. Belum kampanye. Kalau nanti Abah kampanye..wuiiihhh....(naik)," ujar Erick di Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).

4. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun karena tim pemenangan mulai reaktif

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo sebelumnya mengatakan, penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf diakibatkan tim pemenangan yang mulai reaktif terhadap isu-isu yang dilempar oleh lawannya. Catatan PARA Syndicate, tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun selama periode Agustus hingga November 2018.

"Dinamika kampanye cenderung reaktif dan responsif, dan nampak sekali bahwa timses, bahkan Pak Jokowi sendiri sempat hanyut pada genderang yang dimainkan lawan," kata Ari di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12).

5. Strategi menyerang kubu Prabowo-Sandiaga berhasil naikkan elektabilitas

IDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara, untuk pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga, Ari menyampaikan bahwa tren elektabilitas mereka terus meningkat. Menurut Ari, strategi menyerang yang dilakukan oleh kubu Prabowo-Sandi berhasil menaikkan tren elektabilitas pasangan nomor urut 02 tersebut.

"Sebagai penantang dia cukup efektif menjalankan strategi menyerang petahana, bagaimana isu tempe, ekonomi, daya beli, dimainkan secara masif oleh pasangan Prabowo-Sandi," terang Ari.

Dan genderang perang yang diberikan oleh Prabowo-Sandi, rupanya berhasil memancing kubu petahana untuk bereaksi, sehingga membuat tren elektabilitas pasangan nomor urut 01 itu dinilai mengalami penurunan.