Program PKK-PKW Ditjen Vokasi Tingkatkan Daya Saing Pekerja

Program akan dikoneksikan dengan UMKM dan lembaga permodalan

Jakarta, IDN Times – Persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif turut menyebabkan potensi dan kreativitas menjadi nilai tambah dalam salah satu penilaian calon tenaga kerja. Tak heran, industri pun beralih mencari tenaga kerja yang dirasakan lebih cakap dan kompeten dalam bidang yang dibutuhkannya.

Tak ayal, untuk mengukur kompetensi tersebut diperlukan sertifikasi sebagai hasil dari pelatihan dalam mengasah kemampuan. Karenanya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan mengadakan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Melalui program PKK, peserta didik akan mendapatkan pelatihan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Adapun hasil dari pelatihan tersebut akan dibuktikan dengan sertifikasi kompetensi untuk bekerja dan terserap di dunia usaha dan industri, atas kompetensi keterampilan di bidang tertentu. Adapun program PKW dilakukan sebagai salah satu upaya melatih peserta didik untuk berwirausaha agar dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat lainnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menegaskan, program PKK dan PKW bukanlah sekadar mengejar kuantitas, melainkan kualitas lulusan program tersebut harus ditingkatkan. Adapun target PKK tahun ini mencapai 50 ribu peserta didik, sedangkan PKW sebanyak 16.676 peserta didik yang akan dikoneksikan dengan UMKM dan lembaga permodalan.

“Program PKK dan PKW merupakan misi Kemendikbud-Ristek, khususnya misi Ditjen Pendidikan Vokasi, untuk benar-benar menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, serta mendorong pengurangan pengangguran dan kemiskinan,” ujar Wikan.

 

 

1. Koordinasi dengan lembaga kursus dan pelatihan dengan dunia usaha dan industri

Program PKK-PKW Ditjen Vokasi Tingkatkan Daya Saing PekerjaDirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam Taklimat Media awal tahun 2021 Kemendikbud (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Guna mendukung program tersebut, Direktorat Kemitraan Keselarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) akan turut serta dalam mengoordinasikan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dengan dunia usaha dan industri. 

“Untuk tahun ini PKK dan PKW tidak hanya dimotori oleh Direktorat Kursus, tapi juga Mitras DUDI sudah ikut memastikan apakah LPK ini sudah mendapatkan jodoh industri atau DUDI-nya,” tutur Wikan.

Beberapa perbaikan aplikasi untuk program PKK dan PKW juga telah dibenamkan untuk tahun ini, yakni lembaga kursus harus sesuai dengan MoU dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA), syarat PKK untuk 17-25 tahun dan PKW untuk 15-25 tahun dengan prioritas pengguna Kartu Indonesia Pintar (KIP), calon peserta harus mencantumkan nomor telepon seluler, wajib memasukkan dokumen industri untuk verifikasi, proposal yang dinilai melalui aplikasi, serta setiap peserta harus menghidupkan pewaktu belajar pada aplikasi dan hanya boleh memilih satu aplikasi, PKK atau PKW.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi, Ditjen Vokasi  Luncurkan Program Kursus 

2. Tingkatkan keterserapan, lahirkan wirausaha

Program PKK-PKW Ditjen Vokasi Tingkatkan Daya Saing PekerjaIlustrasi pengusaha. (segs.com.br)

Program PKK dan PKW memang diselenggarakan pemerintah untuk menjawab tantangan zaman dalam menyiapkan SDM unggul dan lulusan yang mampu terserap di dunia kerja. Pasalnya, lulusan program ini bakal mendapatkan sertifikat sesuai dengan bidang keahliannya yang diakui industri.

Pada program PKK, Direktorat Kursus dan Pelatihan akan memfasilitasi 12 rumpun keterampilan yang dapat memperoleh bantuan, yakni agrobisnis dan agroteknologi, bahasa, bisnis dan manajemen, kemaritiman, kesehatan, pariwisata, seni pertunjukan, seni rupa dan kriya, teknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan digital, komunikasi dan kepribadian, serta jasa pelayanan pendukung (hospitality).

“Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang memperoleh dana bantuan PKK hendaknya bisa memberikan pelatihan yang terbaik kepada peserta didik dan membuat mereka untuk cakap bekerja, sehingga lulusannya mudah terserap oleh DUDIKA,” lanjut Wikan.

3. Ini tujuan program PKW dan PKS

Program PKK-PKW Ditjen Vokasi Tingkatkan Daya Saing PekerjaIlustrasi pelatihan kerja (ANTARA FOTO/Rahmad)

Sejak dibukanya pendaftaran pengajuan proposal mulai dari Februari 2021, sudah terdapat sebanyak 2.314 proposal yang terdaftar. Akan tetapi, setelah melalui proses seleksi, terpilih sebanyak 339 lembaga pada gelombang pertama. Dari jumlah lembaga yang telah terpilih, akan ada sebanyak 7.700 peserta didik yang difasilitasi agar menjadi tenaga yang siap bekerja.

“Data pertama proposal yang masuk ini sudah di-ranking melalui sistem. Untuk periode pertama ini, kami sudah bisa meluncurkan dana bantuan kepada lembaga kursus sejumlah Rp90,6 miliar yang merupakan sepertiga dari seluruh bantuan,” ujar Wartanto, Direktur Kursus dan Pelatihan.

Sementara itu, dana bantuan program PKW ditujukan untuk melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang dapat membuka lapangan pekerjaan. “Melalui PKW, diharapkan akan lahir lapangan-lapangan pekerjaan baru yang dapat menampung SDM lebih banyak. Akan tetapi, mencapai tujuan tersebut kita perlu bersinergi dalam menjawab tantangan zaman, tidak hanya pemerintah tetapi seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan,” ujar Dirjen Wikan.

Program yang bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pola pikir berwirausaha ini diperuntukkan bagi warga masyarakat berusia 15 sampai dengan 25 tahun dengan kriteria salah satunya adalah anak usia sekolah tidak sekolah (ATS).

Selain itu, peran industri dalam penyelenggaraan PKW ini juga sangat diperlukan dalam melakukan penyelarasan kurikulum agar pembelajaran yang berlangsung dapat tepat sasaran, serta strategi yang dilakukan dapat melahirkan wirausaha muda berbakat yang membuka lapangan pekerjaan.

“Apabila lulusan ini membuat sebuah bisnis dan usaha kemudian berhasil, maka ini menjadi jawaban mereka membuka peluang kerja baru sehingga dapat mengurangi angka pengangguran,” ungkap Wartanto.

Wartanto juga menegaskan bahwa pihaknya telah bermitra dengan beberapa industri, termasuk Tokopedia, untuk dapat memasarkan produk hasil dari lulusan PKW. Hingga saat ini, terdapat sebanyak 389 lembaga terpilih yang akan memfasilitasi 7.114 peserta didik dengan total dana bantuan sebesar Rp90,8 miliar.

Adapun informasi lebih dalam mengenai bantuan kedua program tersebut dapat dilihat melalui laman https://kursus.kemdikbud.go.id atau https://banper.binsulat.kemdikbud.go.id. (WEB)

Baca Juga: Bangun Ekosistem Pendidikan Vokasi, Nadiem Rilis Program Matching Fund

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya