Profil Stella Christie, Guru Besar Tsinghua yang Jadi Wamendikti
- Stella Christie, akademisi berpengalaman di bidang ilmu kognitif dan kecerdasan buatan, dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bergabung dalam kabinetnya.
- Stella memiliki latar belakang pendidikan impresif dari Universitas Harvard dan Northwestern University serta pengalaman sebagai guru besar di Tsinghua University, China.
- Kehadiran Stella dalam pertemuan dengan Prabowo menimbulkan spekulasi perannya di kabinet mendatang, dengan potensi kontribusi besar dalam pengembangan Indonesia ke depan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengangkat Stella Christie menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya. Stella dilantik pada 21 Oktober 2024 bersama menteri dan wakil menteri lainnya di Istana Negara, Jakarta.
Sebelum diangkat jadi wakil menteri, Stella lebih dulu dipanggil oleh Prabowo bersama sejumlah tokoh yang akan bergabung dalam kabinet Merah Putih pada Selasa (15/10/2024).
Stella Christie merupakan akademisi sekaligus Guru Besar Tsinghua University, China. Dia lahir di Medan, 11 Januari 1979. Dia merupakan sosok yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang impresif di bidang ilmu kognitif dan kecerdasan buatan. Saat ini, Stella menjabat sebagai Ketua Riset, Laboratorium Otak dan Kecerdasan Tsinghua, serta Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua.
Stella menjadi salah satu pembicara pada acara Indonesia Summit yang digelar IDN Times pada Rabu dan Kamis tanggal 27-28 Agustus 2025, di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Stella berbicara dalam sesi berjudul, Human Capital Development: Unlocking Indonesia's Economic Potential, bersama pembicara lainnya. Berikut profil Stella Christie.
1. Profil Stella Christie, latar belakang pendidikan
Stella Christie memulai perjalanan akademisnya di Fakultas Psikologi Universitas Harvard pada 1999-2004. Di sana, ia mengambil konsentrasi studi Mind, Brain, and Behavior (MBB) yang berfokus mempelajari perilaku, proses mental, dan fisiologi yang terjadi di otak. Ia berhasil lulus dengan gelar Magna Cum Laude with Highest Honor.
Setelah menyelesaikan studinya di Harvard, Stella melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3 di Northwestern University dengan mengambil konsentrasi psikologi kognitif.
Karier akademis Stella terus menanjak seiring berjalannya waktu. Ia pernah menjadi guru besar di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari 2012 hingga 2018. Kemudian pada 2018, Stella mendapatkan posisi sebagai guru besar dengan jabatan tetap di Universitas Tsinghua, China, yang masih ia pegang hingga saat ini.
2. Kontribusi dalam dunia penelitian dan pendidikan
Sebagai seorang ilmuwan di bidang cognitive science, Stella Christie telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia penelitian. Beberapa publikasi penelitiannya dimuat dalam Journal of Cognition and Development, dan bahkan mendapat penghargaan artikel terbaik pada 2010. Selain itu, ia juga telah menerbitkan 21 jurnal internasional serta dua buku pada 2022.
Stella juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan akademis di Indonesia. Pada 2020, ia menjadi pembicara di dua acara Kemendikbudristek, salah satunya bertajuk 'Creating Ecosystem for Creativity in Higher Education'.
Ia juga pernah menuliskan kata pengantar untuk buku terbitan Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia". Keterlibatannya tidak hanya terbatas pada dunia pendidikan, tapi juga merambah ke sektor pemerintahan lainnya, seperti menjadi pembicara pada acara di Kementerian Keuangan dengan tema "Mengapa Kita Bekerja?" pada September 2021.
3. Stella Christie jadi Wamendiktisaintek di Kabinet Merah Putih Prabowo
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Stella Christie menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi. Dengan latar belakang keilmuan yang kuat di bidang ilmu kognitif dan kecerdasan buatan, serta pengalamannya yang luas di dunia akademis internasional, Stella dipandang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pengembangan Indonesia ke depan.
Stella sendiri menyatakan akan membantu Prabowo mengembangkan Indonesia sesuai dengan keilmuannya. Dengan keahliannya yang interdisipliner, Stella Christie diharapkan dapat membawa perspektif baru dan inovatif dalam upaya memajukan pendidikan dan riset di Indonesia.
4. Mengenal Indonesia Summit 2025
Indonesia Summit 2025, khususnya sesi Visionary Leaders, merupakan sebuah konferensi independen yang diselenggarakan IDN Times untuk dan melibatkan Generasi Millennial dan Gen Z di Tanah Air. Indonesia Summit 2025 mengusung tema "Thriving Beyond Turbulence, Celebrating 80's Years Independence", bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh Nusantara.
