Gatot Dikabarkan Berlabuh di Partai Garuda, Ini Tanggapan Sejumlah Partai Politik

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menanggapi tentang peluang Gatot untuk maju dalam Pilpres 2019. Menurutnya, apabila Gatot memang ingin maju dalam Pilpres 2019, maka Gatot harus didukung oleh partai politik peserta pemilu 2014 yang memiliki 20 persen kursi di DPR.

“Jadi andai kata beliau menjadi Ketum parpol yang bukan peserta pemilu 2014, tidak akan menjawab persyaratan capres di atas. Karena beliau bukan berasal dari jalur partai politik,” jelas Eddy saat dihubungi IDN Times, Senin (26/3).

Peluang Gatot untuk maju dalam Pilpres 2019, lanjutnya, akan menjadi lebih besar apabila Gatot menjadi kader partai politik peserta Pemilu 2014 atau didukung oleh koalisi partai politik tersebut.

Sementara Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) memberikan tanggapan tentang peluang Gatot menjadi capres maupun capres di tahun mendatang. Romi mengatakan, jika Gatot bergabung dengan partai baru, maka sama saja dirinya tidak akan mendapatkan dukungan partai politik.

“Jadi saya sarankan kepada Pak Gatot, kalau mau bergabung, dengan partai yang punya kursi supaya bisa dapet dukungan untuk capres,” kata Romi di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (26/3).

Ketika ditanya peluang Gatot untuk ditarik di partai politik peserta Pemilu 2014, Romi menjelaskan bahwa peluang Gatot hanya kepada partai yang belum mendeklarasikan dukungan.

“Peluang Pak Gatot melalui Gerindra sudah tertutup. Lima parpol sudah mengusung Jokowi. Jadi peluang Pak Gatot ini untuk diusung hanya kalau Demokrat, PAN dan PKB berkoalisi,” jelasnya.

Terkait peluang Gatot menjadi capres maupun cawapres, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji mengatakan jika Gatot bergabung dengan partai baru, tentunya tidak ada peluang baginya untuk maju dalam Pilpres 2019. Namun, menurut Sarmuji, apabila Gatot memang ingin maju sebagi Capres, Prabowo akan menjadi saingan terberatnya.

“Peluang terbaik kalau bisa minta pengertian Pak Prabowo supaya gak jadi mencalonkan diri dan digantikan dengan Pak Gatot,” terang Sarmuji kepada IDN Times, Senin (26/3).

Sedangkan, Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro menerangkan bahwa tidak ada masalah jika Gatot ingin menyalonkan menjadi capres maupun cawapres, karena itu adalah hak konstitusionalnya. Menurutnya, sah-sah saja selama tidak melanggar aturan UU yang ada.

Tetapi, Nizar menjelaskan, sesuai UU Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu pasal 222, mengatakan bahwa calon presiden harus diusung oleh partai politik yang memiliki suara atau mempunyai kursi di tahun 2014.

“Kalau ada parpol yang mengusung Pak Gatot menjadi capres maupun cawapres boleh-boleh saja gak masalah. Kembali ke parpolnya, kalau parpol yang sekarang belum mengajukan calon, ya bisa saja, tapi kalau Gerindra dengan PKS kan sudah tau capresnya siapa,” ucap Nizar kepada IDN Times, Senin (26/3).

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding, menanggapi juga tentang peluang pencalonan Gatot di Pilpres 2019. Karding mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki peluang untuk mengajukan diri, tingga bagaimana strateginya bisa merebut hati rakyat.

“Apalagi berhadapan sama incumbent yang elektabilitasnya cukup tinggi. Tentu harus kerja keras, termasuk langkah awal mencari kendaraaan partai,” jelas Karding saat dihubungi IDN Times.