Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, buka suara terkait hasil data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyatakan sejumlah wilayah Jakarta menjadi sarang judi online atau judol.
"Saya tidak belum memiliki data atas hal tersebut, jadi saya belum bisa menanggapi hal tersebut," katanya saat dihubungi IDN Times, Selasa (25/5/2024).
Meski demikian, Heru menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan menangani judi online secara serius. Untuk itu, pihaknya minta walikota agar melakukan koordinasi dengan aparat keamanan.
"Judi online menjadi prioritas untuk ditangani serius, maka saya mendukung penanganan ini secara bersama-sama. Saya sudah minta walikota masing-masing untuk koordinasi dengan Polres setempat," katanya.
Selain itu, Heru akan memanggil camat sampai lurah yang wilayahnya terdapat pelaku dan nilai transaksi judi online tertinggi di Jakarta.
"Manggil, dan sudah ada instruksi di grup pejabat DKI untuk untuk meningkatkan hal Ini (Judol)," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, selaku ketua Satgas Judi Online, mengumumkan lima kabupaten di Indonesia yang jadi sarang judi online karena memiliki transaksi terbanyak melakukan judi online. Dari lima kabupaten, tiga wilayah berada di Jakarta.
Hadi menyebutkan kota administrasi Jakarta Barat merupakan wilayah dengan transaksi Rp795 milliar. Kemudian, Kota Bogor Rp612 miliar, Kabupaten Bogor Rp612 miliar dan Jakarta Timur Rp480 miliar, Jakarta Utara Rp430 miliar.
Hadi menegaskan pihaknya akan melakukan kampanye kesadaran untuk memberantas judi online di masyarakat, dengan cara mengedukasi.
"Kita akan lakukan kampanye kesadaran masyarakat yang ekstensif, yaitu dengan cara mengedukasi terkait dengan risiko kecanduan judi online, bisa melalui sekolah-sekolah yang formal maupun non-formal," katanya.