Ibu Pemakai Kaus #DiaSibukKerja Dipersekusi, PSI Lapor ke Polisi

30 Apr 2018, 15:02 WIB

IDN Times/Vanny El Rahman

Jakarta, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk melaporkan tindakan persekusi kepada perempuan dan anak-anak oleh masa pengguna kaos #2019GantiPresiden pada Car Free Day (CFD), Minggu 29 April 2018.

Mereka tiba di Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB. Namun laporan mereka ditolak karena terdapat beberapa berkas yang kurang.

"Laporannya belum sepenuhnya diterima. Masih diproses karena ada berkas yang kurang. Polisi masih akan meminta keterangan dari korban (ibu dan anak)," kata Juru Bicara PSI Dini Purwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (30/4).

1. Berencana untuk mendatangkan korban

Agar laporan yang diajukan oleh PSI diterima penegak hukum, rencanannya mereka akan mendatangkan sang ibu dan anak yang menjadi korban persekusi sebagaimana terlihat jelas pada video viral berdurasi 2 menit 26 detik yang viral pada hari Minggu (29/4).

"Kuasa hukumnya bilang akan datang ke sini (Polda Metro Jaya) untuk melapor langsung," papar Dini.

2. Tindakan persekusi mencederai demokrasi

Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PSI Tsamara Amany menyampaikan tindakan persekusi yang dilakukan oleh pengguna kaos #2019GantiPresiden melanggar prinsip Indonesia sebagai negara hukum.

Bagi Tsamara, tidak seharusnya momentum menjelang Pilkada dan Pilpres diwarnai oleh tindakan melanggar hukum semacam ini.

"Sebenarnya bebas aja ya pakai baju apa aja, mau ganti presiden atau tetap Jokowi. Tapi yang penting tindakan persekusi semacam ini jangan sampai terjadi. Kita inikan hidup di negara hukum," tutur alumni Universitas Paramadina itu.

3. PSI mendukung tim khusus yang dibentuk Kepolisian

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat telah membentuk tim khusus guna menelusuri dalang intelektual di balik kerusuhan masa berkaos #DiaSibukKerja dengan masa yang menggunakan kaos #2019GantiPresiden.

"Saya kira polisi sudah sigap menanggapi kasus ini, karena Kepolisian sudah membentuk tim khusus. Kehadiran kita juga untuk memberi dukungan moral kepada Kepolisian. Karenanya, kami sebagai aktivis perempuan dan mengatasnamakan kemanusiaan dalam pelaporan ini, bukan atas kepentingan politik," sambung Dini.

Untuk diketahui, dalam video yang viral, tampak seorang ibu dan anak yang mengenakan kaos bertuliskan #DiaSibukKerja diintimidasi oleh pengguna kaos #2019GantiPresiden dengan cara dikibasi uang dan dituduh sebagai petugas bayaran oleh oknum politik tertentu.