Para pekerja migran mengantre untuk menerima makanan gratis di luar stasiun kereta Howrah setelah India memerintahkan lockdown nasional di Kolkata, India, pada 25 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Rupak De Chowdhuri
India melaporkan penambahan kasus harian COVID-19 terbanyak dalam sehari, yaitu 200.739 kasus positif pada Kamis (15/4/2021). Otoritas kesehatan setempat sedang bergulat dengan kekurangan tempat tidur dan krisis pasokan oksigen yang parah.
Pada hari yang sama, angka kematian harian bertambah 1.038 kasus, dengan total mortalitas mencapai 173.123. Adapun akumulasi kasus positif di negara itu mencapai 14,1 juta, berada satu posisi di bawah Amerika Serikat (AS) dengan 31,4 juta kasus positif.
Lonjakan tersebut adalah rekor kenaikan harian ketujuh dalam delapan hari terakhir dan terjadi ketika India berjuang melawan gelombang kedua dari infeksi yang berpusat di negara bagian Maharashtra. Negara bagian barat menyumbang sekitar seperempat dari total kasus.
Rumah sakit dan dokter di Maharashtra, serta wilayah lain termasuk Gujarat dan Delhi di utara, kewalahan akibat lonjakan penerimaan pasien COVID-19.
“Situasinya sangat buruk. Kami adalah rumah sakit dengan 900 tempat tidur, tetapi ada sekitar 60 pasien yang menunggu dan kami tidak memiliki tempat untuk mereka,” kata pejabat di Rumah Sakit Medis Pemerintah Nagpur, pusat komersial di Maharashtra, dikutip dari Al Jazeera.
Di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, ambulans harus membuat antrean panjang karena tidak ada lagi ruang yang tersisa di rumah sakit. Mereka bahkan melaporkan kekurangan tabung oksigen.
"Jika kondisi seperti itu terus berlanjut, jumlah korban tewas akan meningkat," tulis kepala badan medis di Ahmedabad dalam sepucuk surat kepada kepala menteri negara bagian Gujarat.
Pemerintah India mengatakan, negara tersebut telah memproduksi oksigen dengan kapasitas penuhnya setiap hari selama dua hari terakhir dan telah meningkatkan produksi.
"Seiring dengan peningkatan produksi oksigen dan kelebihan stok yang tersedia, ketersediaan oksigen saat ini sudah mencukupi," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan pada Kamis.