Indonesia Luncurkan AI CoE, Percepat Transformasi Digital Berbasis AI
- AI CoE akan memperkuat kelima pilar utama AI nasional, termasuk etika, infrastruktur dan tata kelola data, serta bakat manusia.
- AI CoE juga akan membantu dalam investasi dan penelitian serta pengembangan (RnD) untuk mendukung program-program prioritas nasional di bidang kecerdasan buatan.
- Kemitraan antara Kemkomdigi dengan perusahaan teknologi dilakukan guna mendidik dan melatih talenta AI di Indonesia yang jumlahnya sekitar 2 juta.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah meluncurkan Indonesia AI Center of Excellence (CoE) di Jakarta. Peluncuran ini disebut jadi langkah strategis untuk mendorong visi Indonesia sebagai salah satu kekuatan digital global berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menekankan, keberadaan AI CoE bukan sekadar simbol, tetapi disiapkan sebagai motor penggerak nyata bagi peta jalan AI nasional yang sedang dirumuskan.
"Indonesia AI Center of Excellence bukanlah inisiatif yang terisolasi. Pusat ini dapat berfungsi sebagai lengan implementasi, mesin yang akan secara langsung menerjemahkan peta jalan AI nasional kita yang akan datang menjadi program-program yang nyata dan dapat ditindaklanjuti," kata Nezar dalam sambutannya, dikutip Sabtu (12/7/2025).
.
1. AI CoE ini akan bertugas memperkuat kelima pilar
Nezar juga memaparkan lima pilar utama yang menjadi bagian dari peta jalan AI nasional mendatang. Dia menjelaskan, AI CoE ini akan bertugas memperkuat kelima pilar tersebut.
"Pertama, etika. AI CoE akan memperjuangkan pengembangan audit etika nasional, memastikan AI kita selalu inklusif dan adil," ujar Nezar.
Pilar kedua yaitu infrastruktur dan tata kelola data. Dalam hal ini, AI CoE akan mendukung penyeragaman teknologi dan keamanan infrastruktur AI strategis nasional. Selain itu, AI CoE juga memperkuat pengelolaan data agar interoperabilitas dapat berjalan lancar.
"Ketiga adalah bakat. Manusia, kita adalah bakat terbesar kita, aset terbesar kita. AI CoE akan mendukung beasiswa, sertifikasi nasional, reformasi kurikulum AI, dan program literasi publik, memberdayakan jutaan orang dengan keterampilan digital yang dibutuhkan untuk masa depan," lanjutnya
2. Soal investasi, penelitian dan pengembangan (RnD)
Kemudian pilar keempat adalah soal investasi. Pada aspek ini, AI CoE akan membantu memastikan adanya pendanaan yang dibutuhkan, termasuk menyediakan dana investasi khusus AI untuk mendukung program-program prioritas nasional.
Sementara pilar terakhir adalah penelitian dan pengembangan (RnD). AI CoE akan mendorong pemanfaatan AI melalui riset terapan, mengoptimalkan ekosistem digital Indonesia, serta mendukung inovasi dan sumber terbuka.
"Sebagai hub, AI CoE akan berfungsi sebagai platform mercusuar untuk mendorong kolaborasi dan memberdayakan jaringan global dan lokal untuk berbagi keahlian dan memimpin program inovasi," kata Nezar.
3. Mendidik dan melatih talenta AI di Indonesia yang jumlahnya sekitar 2 juta
Dia menjelaskan, kemitraan antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan sejumlah perusahaan teknologi, dilakukan guna mendukung target Indonesia Digital 2045. Salah satu bentuk kerja sama yang telah berjalan adalah pendirian AI Center of Excellence di Papua yang disebut akan memperluas akses terhadap teknologi AI di berbagai daerah di Indonesia.
"Dengan kolaborasi ini, kita dapat mendidik dan melatih talenta AI di Indonesia yang jumlahnya sekitar 2 juta. Ini merupakan kesempatan yang cukup bagus untuk dimanfaatkan. Dengan kekuatan komputasi yang dimiliki NVIDIA serta keamanan siber yang telah disiapkan Cisco, kita dapat belajar banyak untuk mengadopsi teknologi AI ini," katanya.
