Jakarta, IDN Times - Sebagai penyelenggara negara, lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) wajib membuat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) untuk dipublikasikan. LHKPN itu wajib diperbarui setiap tahunnya.
Lantas, di antara Ketua KPK Firli Bahuri, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Lili Pintauli Siregar, Alexander Marwata, dan Nawawi Pomolango, siapa yang memiliki harta kekayaan terbanyak?
Ketua KPK Firli Bahuri tercatat memiliki harta kekayaan Rp19,5 miliar per Desember 2020. Jumlah tersebut bertambah Rp1,38 miliar dari harta yang ia laporkan pada tahun pertama menjabat sebagai ketua lembaga antikorupsi itu.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu tercatat memiliki delapan tanah dan bangunan senilai Rp10,4 miliar yang tersebar di Bandar Lampung, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. Ia memiliki sebuah tanah dan bangunan hasil warisan senilai Rp2,4 miliar di Kota Bekasi.
Selain itu, Firli juga tercatat memiliki lima kendaraan senilai Rp1,1 miliar. Kendaraan yang ia miliki antara lain Motor Honda Vario 2007, Motor Yamaha N-Max 2016, Mobil Toyota Corolla Altis 2008, Mobil Toyota Innova Venturrer 2019, dan Mobil Toyota LC 200 2008.
Mantan Deputi Penindakan KPK ini tercatat tak memiliki harta bergerak lainnya, surat berharga, utang dan harta lainnya. Ia hanya memiliki kas dan setara kas senilai Rp7,9 miliar.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mempunyai harta kekayaan senilai Rp7 miliar per Desember 2020. Hartanya bertambah Rp4,3 miliar dalam waktu lima tahun atau ketika ia pertama kali menjabat sebagai wakil ketua KPK.
Alex tercatat memiliki dua tanah dan bangunan di Tangerang Selatan, Banten, senilai Rp3 miliar. Lalu, ia punya enam kendaraan senilai Rp432 juta yang terdiri dari dua sepeda, dua motor, dan dua mobil.
Selain itu, ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya Rp172,5 juta, surat berharga Rp1,23 miliar, serta kas dan setara kas senilai Rp2,1 miliar. Ia tidak tercatat memiliki utang.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar saat ini tercatat memiliki kekayaan senilai Rp1,7 miliar. Harta tersebut bertambah sekitar Rp168 juta dari saat ia pertama kali menjabat sebagai wakil pimpinan lembaga antikorupsi itu pada 2019.
Lili tercatat memiliki dua tanah dan bangunan di Tangerang Selatan, Banten, serta sebuah tanah dan bangunan di Deli Serdang, Sumatra Utara. Nilai ketiga tanah dan bangunan itu sebesar Rp2 miliar.
Lalu, ia tercatat memiliki lima kendaraan senilai Rp674,5 juta. Kendaraan yang ia miliki adalah Motor Honda 2009, Mobil Honda Brio 2019, Motor Yamaha Nmax 2015, Motor Yamaha MT25 2020, dan Mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar 2020.
Satu-satunya perempuan di pucuk pimpinan KPK 2019-2023 ini juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp16 juta, kas dan setara kas Rp200 juta, dan harta lainnya Rp55,4 juta. Namun, ia memiliki utang senilai Rp1,2 miliar.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango saat ini tercatat memiliki harta Rp2,4 miliar. Jumlah tersebut hanya bertambah Rp187 juta dari yang ia laporkan pertama kali ketika menjabat sebagai Wakil Ketua pada 2019.
Nawawi tercatat memiliki tiga tanah serta bangunan, sebuah tanah di Bolaang Mongondow, serta sebuah tanah dan bangunan di Balikpapan. Total tanah dan bangunan yang ia miliki senilai Rp1,4 miliar.
Mantan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur itu juga memiliki tiga kendaraan senilai Rp340 juta. Kendaraan yang ia miliki terdiri dari Mobil Toyota Kijang Inova 2016, Mobil Suzuki Grand Vitara 2013, dan Motor Honda Beat 2019.
Selain itu, Nawawi tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp82 juta, kas dan setara kas Rp336,6 juta, dan harta lainnya Rp55,4 juta. Ia tercatat tidak memiliki utang.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat ini tercatat memiliki kekayaan senilai Rp13,4 miliar. Jumlah tersebut bertambah Rp4,2 miliar dari yang ia laporkan pertama kali ketika menjabat sebagai wakil ketua.
Nurul Ghufron tercatat memiliki 13 tanah dan bangunan senilai Rp11 miliar yang tersebar di Kota Jember, Jawa Timur dan Jakarta Selatan. Selain itu, dia punya Motor Honda Beat 2012 dan Toyota Innova Reborn 2016 dengan total Rp297 juta.
Mantan Dekan Universitas Jember ini tercatat juga memiliki harta bergerak lainnya Rp162,7 juta, surat berharga Rp500 juta, kas dan setara kas Rp2,7 miliar, dan hart lainnya senilai Rp121,6 juta. Namun, ia juga memiliki utang senilai Rp1,37 miliar.