Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah saat haji 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Madinah, IDN Times - Jumlah jemaah haji yang wafat di Tanah Suci terus bertambah. Pada Senin (5/6/2023) pukul 20.57 waktu Arab Saudi, tercatat di data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, sudah 19 jemaah yang meninggal dunia. Selang sehari yakni pada Selasa (6/6/2023) pukul 11.43 waktu setempat, sudah 21 jemaah yang wafat.

Angka kematian jemaah di hari ke-14 dan 15 operasional haji tahun ini lebih tinggi dibandingkan 3 tahun sebelumnya. Pada 2022, jemaah wafat pada hari ke-14 sebanyak 5 orang, pada 2019 delapan orang, dan di 2018 sebanyak 17 orang.

1. Sebanyak 30 persen jemaah berusia di atas 65 tahun

Kasie Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dokter Thasin Alfarizi

Kasie Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) Thasin Alfarizi mengatakan, tingginya angka kematian jemaah haji ini karena profil jemaah haji Indonesia saat ini, sekitar 30 persennya merupakan jemaah lanjut usia (lansia) yakni berusia di atas 65 tahun.

"Belum lagi jemaah haji dengan kondisi risiko tinggi penyakit. Mungkin berkisar 55 persen setiap kloter itu hampir sama kondisi kesehatan jemaah hajinya," ujar Thasin, di kantor KKHI Madinah, Arab Saudi, Senin.

2. Penyebab kematian tertinggi yakni sakit jantung, paru-paru, dan diabetes

Jemaah haji yang sakit saat haji 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Dia menyebutkan, penyebab kematian tertinggi jemaah haji yakni sakit jantung, paru-paru, dan diabetes. Beberapa jemaah juga sudah memiliki penyakit bawaan atau komorbid dari Tanah Air.

"Memang jemaah haji kita banyak yang komorbid dan usia lanjut, sehingga kita mengedukasi, menyampaikan dengan tim promosi kesehatan, melalui petugas-petugas kesehatan di kloter juga, agar jemaah melakukan ibadah haji sesuai dengan kemampuan kondisi kesehatan sehingga nanti tidak memperburuk kondisi," ujar Thasin.

3. Jemaah haji diimbau beribadah sesuai kondisi kesehatan

Jemaah haji lansia di Masjid Nabawi, Madinah (IDN Times/Sunariyah)

Menurut Thasin, aktivitas yang berat bisa memicu munculnya komorbid atau penyakit bawaan dari Tanah Air.

Guna menekan laju kematian jemaah haji, KKHI kata Thasin, mengimbau kepada jemaah haji untuk beribadah sesuai dengan kemampuan atau kondisi kesehatan, agar nanti tidak memperburuk kondisi.

Sebab, aktivitas yang besar dapat memicu munculnya komorbid atau penyakit bawaan dari Tanah AIr.

Editorial Team

EditorSunariyah