Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Presiden Jokowi saat Berkemah di Titik Nol KM IKN pada Senin (14/3/2022). (dok. Biro Pers Setpres)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur membutuhkan waktu hingga 20 tahun. Menurutnya, proyek IKN merupakan pekerjaan besar.

"Ini kan sebuah pekerjaan yang raksasa besarnya, ini pekerjaan besar sekali, dan juga bukan pekerjaan mudah, ini pekerja rumit. Memang butuh waktu yang panjang. Perkiraan kita 15-20 tahun baru bisa diselesaikan," ujar Jokowi melalui video di kanal YouTube Sekretariat Presiden berjudul Kata Presiden Jokowi soal Ibu Kota Nusantara, Selasa (15/3/2022).

Jokowi berharap, dengan sudah dilantiknya Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita IKN akan mempercepat proses pembangunan. Dia mengatakan, yang saat ini sedang disiapkan adalah detail engineering design (DED).

"Yang paling penting memang infrastruktur dasar yang segera dimulai," ucapnya.

1. Berencana gelar HUT RI di IKN pada 2024

Potret Presiden Jokowi saat Berkemah di Titik Nol KM IKN pada Senin (14/3/2022). (dok. Biro Pers Setpres)

Jokowi mengaku menerima usul untuk memfokuskan perayaan HUT RI di IKN pada 2024.

"Namanya rencana ya ada beberapa menteri yang sampaikan untuk nanti di 2024, 17 Agustus dilakukan di sini," ujar Jokowi melalui video di kanal YouTube Sekretariat Presiden berjudul Kata Presiden Jokowi soal Ibu Kota Nusantara, Selasa (15/3/2022).

Menurutnya, puncak perayaan HUT RI di IKN pada 2024 bisa saja dilakukan. Asalkan, kata dia, Istana Kepresidenan dan gedung kementerian sudah jadi.

"Tapi nantilah kita putuskan setelah kelihatan progresnya," ucapnya.

2. Alasan Jokowi pilih istana IKN di titik nol km

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Jokowi kemudian menjelaskan mengenai alasan Istana Kepresidenan akan dibangun di titik 0 kilometer (km) IKN. Menurutnya, hal itu sudah sesuai dengan kajian.

"Ya itu hitung-hitungan geospasial yang dilakukan Kementerian PU, titiknya di situ. Kalau di sini, ini titik istananya. Di sini titik istananya, tempat yang tertinggi dari permukaan laut kira-kira 80 meter, paling tinggi di sini sehingga bisa melihat seluruh penjuru kanan-kiri," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pemindahan ibu kota sudah melalui proses yang panjang. Menurutnya, Presiden Sukarno juga sudah merencanakan pemindahan ibu kota, namun batal.

Selain itu, Presiden Soeharto juga pernah merencanakan ibu kota pindah ke Jonggol, Jawa Barat. Rencana itu juga tak terealisasi karena ada peristiwa 1998.

"Zaman Presiden SBY juga melakukan kajian-kajian untuk memindahkan ibu kota karena banyak juga alasan. Dan di 2014 saya perintahkan saat itu kepada Menteri Bappenas untuk membuka dan melakukan kajian lagi, sehingga dari banyak lokasi diciutkan menjadi tiga, kemudian diputuskan di Kalimantan Timur," ujarnya.

3. Pemindahan ibu kota agar tak Jawa sentris

Prosesi penyerahan tanah dan air dari 34 provinsi di titik nol Ibu Kota Nusantara pada Senin (14/3/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi juga mengatakan, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur agar tak Jawa sentris. Menurutnya, saat ini perputaran ekonomi Indonesia 58 persennya berada di Jawa.

"Artinya apa? Magnet ada di pulau Jawa dan Jakarta," katanya.

Editorial Team