Kabar Baik! BOR Isolasi COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 27 Persen

16 Agu 2021, 17:05 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di rumah sakit Ibu Kota semakin menurun.

Riza mengungkapkan BOR isolasi di 140 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta hanya berkisar 27 persen.

"Fasilitas tempat tidur (isolasi) dari 9.655 (tempat tidur) yang terpakai hanya 2.641, jadi turun di 27 persen, mudah-mudahan turun kembali," ujar Riza di Jakarta, Senin (16/8/2021).

1. BOR ICU di Jakarta saat ini 51 persen

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membandingkan foto kondisi fasilitas kesehatan saat dan sesudah kasus meningkat (instagram.com/aniesbaswedan)

Penurunan juga terpantau di ruang ICU untuk pasien COVID-19. Riza mengungkapkan BOR ICU saat ini hanya 51 persen.

"Ruang ICU yang terpakai hanya 784, sudah 51 persen," kata dia.

Riza berharap agar ke depan BOR perawatan pasien COVID-19 bisa terus turun. Meski begitu, Pemprov DKI terus meningkatkan berbagai fasilitas kesehatan hingga tenaga kesehatan.

2. Masih ada sembilan ribu kasus aktif COVID-19 di Jakarta

Ilustrasi PSBB. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Hingga Minggu (15/8/2021), jumlah kasus aktif COVID-19 di Jakarta naik sejumlah 88 kasus, sehingga jumlah kasus aktif totalnya saat ini sebanyak 9.656 kasus. Kasus aktif ini menandakan jumlah orang yang masih mendapatkan perawatan atau menjalankan isolasi karena COVID-19.

Sedangkan, jumlah kasus COVID-19 secara total di Jakarta sampai ada sebanyak 840.442 kasus. Hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

3. Saat ini ada 817 ribu orang dinyatakan sembuh dari COVID-19

Ilustrasi pasien sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

Orang dinyatakan telah sembuh sebanyak di DKI Jakarta mencapai 817.764 dengan tingkat kesembuhan 97,3 persen. Namun, sebanyak 13.022 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen.

Untuk positivity rate sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,7 persen. Jumlah itu mulai mendekati standar WHO, yakni tidak lebih dari lima persen.