Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kemenkes Perkuat Risiko Konsumsi Garam dan Lemak Trans Berlebih Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan hampir 75 persen kematian di Indonesia disebabkan penyakit tidak menular (PTM), yang sebenarnya dapat dicegah dengan pola makan sehat. 

Penyakit kardiovaskular (PKV) seperti serangan jantung dan stroke menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, merenggut hampir 800 ribu nyawa setiap tahunnya.

"Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi semakin menjadi ancaman utama bagi masyarakat Indonesia. Konsumsi garam berlebih dan lemak trans buatan merupakan dua faktor risiko utama," ucap Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Asnawi Abdullah, di Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).

1. Pengendalian gula garam lemak tekan laju pembiayaan sistem kesehatan nasional

Potret menu di Kopi Nako Rawamangun (instagram.com/kopinako_rawamangun)

Asnawi mengatakan kebijakan pengendalian garam dan lemak trans bukan hanya langkah kesehatan masyarakat, pengendalian faktor risiko, tetapi juga strategi terbukti efektif menekan laju peningkatan pembiayaan sistem kesehatan nasional.

"Kita melihat beberapa negara yang telah memiliki regulasi pembatasan kadar garam dan eliminasi lemak trans, dapat secara signifikan mampu menekan angka kematian akibat PKV serta berdampak positif mengurangi beban pembiayaan kesehatan nasional," katanya.

2. Selamatkan 115 nyawa jika diterapkan

Ilustrasi tes gula darah (istockphoto.com/simpson33)

Asnawi menilai dengan kebijakan yang tepat, kita bisa membantu masyarakat hidup lebih sehat dan berpotensi menekan eskalasi pembiayaan belanja kesehatan yang telah mencapai 7.8 persen per tahun dalam 10 tahun terakhir ini.

Hasil analisis efektivitas pembiayaan yang dilakukan Dr. Marklund dari Johns Hopkins University dan The George Institute dengan dukungan dari Resolve to Save Lives (RTSL), penghapusan lemak trans dapat menghemat biaya kesehatan hingga 213 juta dolar AS dalam 10 tahun pertama.

"Kebijakan ini juga menyelamatkan lebih dari 115 ribu nyawa, jika kebijakan ini dapat diterapkan pada tahun 2025," katanya.

3. Edukasi gizi seimbang

Murid SD 015 Balikpapan Selatan mulai menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (17/2/2025). (IDN Times/Erik Alfian)

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) terus diperkuat melalui berbagai langkah strategis.

"Kami fokus pada pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat. Ini mencakup edukasi gizi seimbang, promosi pola makan sehat, serta peningkatan kesadaran akan risiko PTM untuk mendorong perubahan perilaku sejak dini," jelasnya.

4. Pengendalian perlu kerja sama lintas sektor

Kemenkes Perkuat Risiko Konsumsi Garam dan Lemak Trans Berlebih Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sukadiono, menekankan berbagai negara telah sukses menerapkan kebijakan serupa, dan Indonesia perlu segera mengambil langkah untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif pola makan tidak sehat.

Sukadino menegaskan pengendalian konsumsi garam dan lemak tidak sehat memerlukan kerja sama lintas sektor.

"Kita menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi ini dapat dicegah. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang mendukung ketersediaan pilihan makanan yang lebih sehat serta meningkatkan edukasi agar masyarakat lebih bijak dalam memilih makanan yang baik bagi kesehatan mereka," ujarnya.

Editorial Team