Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Agus Zainal Arifin saat rapat panja pendidikan daerah bersama Komisi X DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)
Agus menambahkan, penugasan guru untuk Sekolah Rakyat akan dilakukan melalui berbagai skema. Guru ASN akan menjadi tenaga pengajar utama yang ditugaskan secara resmi. Di daerah yang masih kekurangan guru, pemerintah akan menugaskan guru P3K penuh waktu maupun paruh waktu.
“Kalau kita cukup di suatu daerah maka ada penugasan guru PPPK yang penuh waktu juga kemudian paruh waktu dan terakhir seleksi dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) calon guru," kata dia.
Selain itu, kata Agus, sekolah rakyat juga akan mengadopsi kurikulum nasional yang dirancang secara khusus, berbeda dari sekolah formal pada umumnya. Kurikulum ini akan mengusung model multi-entry dan multiexit, yang memberikan fleksibilitas bagi peserta didik untuk menyesuaikan waktu belajar.
Sistem pembelajaran akan berbasis individual approach dan deep learning, yaitu pendekatan yang berfokus pada pemahaman mendalam, pengembangan karakter, serta potensi personal masing-masing siswa.
"Nah dimana dibangunnya sekolah rakyat ini, diharapkan di setiap kabupaten kota sehingga 514 kabupaten kota hendaknya memiliki sekolah rakyat," kata dia.