Komdigi Dorong Pengembangan SDM di Sistem Kabel Laut

Intinya sih...
Indonesia membutuhkan sistem komunikasi bawah laut untuk pengembangan digital nasional.
Kesenjangan kurikulum talenta bidang SKKL semakin terasa seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas berkapasitas tinggi.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dengan menggandeng perguruan tinggi, industri, dan asosiasi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan perlu infrastruktur digital yang andal, seperti fiber optik lintas pulau demi memenuhi kebutuhan bandwidth besar.
“Infrastruktur itu membutuhkan sumber daya manusia untuk penggelaran, kemudian pemanfaatannya, dan aspek-aspek lain. Nah, kita membutuhkan talenta-talenta tersebut. Saat ini boleh dikatakan masih sedikit talenta yang tersedia di pasar,” ujarnya dalam Penandatanganan Komitmen Bersama Subsea Connectivity Ecosystem Development di Jakarta, dikutip Jumat (27/6/2025).
1. Indonesia sangat butuh sistem komunikasi bawah laut
Telkom University menjadi salah satu mitra dalam kolaborasi ini. Wakil Rektor Bidang Akademik Telkom University, Parman Sukarno, menekankan pentingnya SKKL dalam pengembangan digital nasional.
“Indonesia sangat membutuhkan sistem komunikasi bawah laut untuk mendukung konektivitas telekomunikasi yang kuat dan stabil dalam rangka pengembangan digital, membuka akses terhadap informasi pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang merata, hingga beragam peluang ekonomi yang transformatif bagi seluruh masyarakat,” kata dia.
2. Terasa ada kesenjangan kurikulum talenta bidang SKKL
Namun, Parman mengakui adanya kesenjangan talenta di bidang SKKL yang semakin terasa seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas berkapasitas tinggi.
“Melalui ekosistem ini, kami akan berfokus pada pengembangan talenta unggul dengan program pelatihan dan sertifikasi untuk memastikan adanya talent pool yang memiliki keterampilan dalam planning, operasional, dan manajemen infrastruktur digital bawah laut,” ujar dia.
3. Siapkan kurikulum spesifik
Telkom University juga menyiapkan kurikulum spesifik melalui program Studi Teknik Telekomunikasi.
“Kami punya prodi Teknik Telekomunikasi, setiap tahun kami menerima kurang lebih 500 mahasiswa di area ini. Jadi, kebutuhan-kebutuhan untuk bidang ini (SKKL) Insyaallah kita dapat memenuhi,” kata Parman.