Bukan rahasia lagi jika bumi yang kita tempati saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mulai dari polusi hingga bencana alam yang datang silih berganti, terjadi karena ulah manusia. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah mulai memperbaiki dengan cara sederhana yaitu dari gaya hidup sehari-hari.
Hal ini pun jadi perhatian bagi pemerintah di Provinsi Jawa Barat. Banyak beberapa daerah di Jawa Barat menggelar aksi cinta lingkungan, demi menyelamatkan bumi kita tercinta. Seperti apa?
Program Jumsih merupakan program prioritas Pemda Kabupaten Bekasi yang berjalan efektif dan maksimal. Program ini dilaksanakan setiap hari Jumat demi membuat Kecamatan Sukatani bersih dan indah.
Agus Dalan, selaku Camat Sukatani, mengatakan bahwa Pemerintah Kecamatan Sukatani terus berupaya dalam sektor pembangunan ataupun sektor pemberdayaan masyarakat di lingkungan Kecamatan Sukatani. Selain mengadakan kerja bakti secara rutin di lingkungan kantor kecamatan, mereka juga membuat lubang resapan biopori untuk mencegah terjadinya banjir.
Pemerintah daerah pun berharap masyarakat mampu mencontoh hal ini. Sehingga, nantinya provinsi Jawa Barat bisa makin asri dan bisa meningkatkan kenyamanan.
"Ya, untuk memberikan serta edukasi kepada masyarakat karena dengan lingkungan yang bersih bisa memberikan dampak yang baik bagi kehidupan, contohnya mencegah terjadinya banjir," terang Agus (26/5/2023), seperti dilansir Jabarprov.go.id.
Dani Ramdan, selaku Pj Bupati Bekasi bersama dengan Danrem 051/Wijayakarta, Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto dan unsur Forkopimda Kabupaten Bekasi melakukan penanaman ribuan pohon pada Selasa (30/5/2023). Penanaman ini dilakukan di atas lahan pertanian terpadu milik Kodam Jaya.
Langkah ini dilakukan berangkat dari kepedulian mereka terhadap isu lingkungan. Dengan makin banyaknya pohon yang ditanam, diharapkan makin banyak pula daerah hijau yang bisa menjadi paru-paru kota di Jawa Barat, terutama Kabupaten Bekasi. Tentunya hal ini juga diharapkan bisa memperbanyak oksigen, menurunkan suhu yang kian ekstrem, serta bisa menjadi daerah resapan air supaya mencegah banjir.
Tak cukup sampai di situ, pemerintah juga memproyeksikan lahan pertanian terpadu ini bakal menjadi destinasi wisata baru. Wisata edukasi ini bisa meliputi pembudidayaan tanaman produktif, perikanan, wadah UMKM lokal, hingga peternakan hewan. Wah, semoga semakin cepat terealisasi, ya!
Pada Jumat (26/5/2023), Wakil Bupati (Wabup) Garut dr. Helmi Budiman melakukan pemantauan langsung pengerukan Situ Bagendit. Setelah dilakukan pengerukan selama 6 hari, kurang lebih satu setengah hektar Situ Bagendit mulai bersih. Pasalnya, setengah dari 100 hektar Situ Bagendit tertutup oleh teratai dan eceng gondok.
Helmi menuturkan, butuh waktu 150 hari untuk bisa membersihkan 50 hektare area Situ Bagendit. Oleh karena itu, beliau juga menghimbau masyarakat untuk ikut turun tangan dalam rangka membersihkan area tersebut. Helmi sendiri juga berencana untuk mengolah pupuk kompos berbahan dari sisa eceng gondok yang telah dikeruk, sehingga bakal bermanfaat.
Untuk pengelolaan Situ Bagendit sendiri merupakan kerja sama antara Pemda dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Cimanuk Cisanggarung. Ada pembagian tugas di antara keduanya, untuk Pemda bertanggung jawab atas pengelolaan obyek wisata, sedangkan BBWS Cimanuk Cisanggarung memegang kendali atas pengelolaan air.
Wah, kontribusi pemerintah di atas bisa jadi bukti kalau #JabarJuara. Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi untuk daerah lainnya, ya!