Kritik Luhut, Novel Baswedan: OTT KPK Gak Bikin Nama Negara Jelek

Jakarta, IDN Times - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengkritik pernyataan Menteri Koodinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal operasi tangkap tangan. Novel mengatakan, hal itu tidak membuat nama bangsa menjadi jelek.
"Kalau dikatakan OTT membuat nama negara jelek, saya kira tidak ya. Justru kondisi sekarang Pmeberantasan korupsi yang dilemahkan membuat pandangan negara-negara lain terhadap Indonesia menjadi kurang positif," ujar Novel Baswedan, Rabu (21/12/2022).
1. Novel sebut pencegahan dan pendidikan korupsi gak masikmal bila tak ada penindakan
Novel mengatakan bahwa pemberantasan korupsi dapat dilakukan dengan tiga cara. Selain penindakan, ada pula pencegahan dan pendidikan.
"Kalau penindakan tidak dilakukan, pencegahan dan pendidikan tidak berdampak efektif," ujarnya.
2. Novel Baswedan harap pejabat melihat korupsi sebagai masalah serius
Novel berharap pejabat publik melihat korupsi sebagai masalah yang serius. Menurutnya, tidak baik apabila pejabat tidak peduli terhadap praktek korupsi.
"Apakah masih belum bisa memahami dampak dari korupsi yang begitu besar?" ujarnya.
3. Luhut sebut OTT bikin citra bangsa jelek di depan Firli Bahuri
Diketahui, Luhut sempat menyinggung OTT yang kerap dilakukan KPK. Hal itu ia utarakan dalam acara Stranas PK yang juga dihadiri Ketua KPK Firli Bahuri beserta jajarannya.
Mantan Panglima TNI itu meminta KPK tidak sedikit-sedikit menangkap orang. Selain itu, ia menyebut OTT membuat citra bangsa menjadi jelek.