Lacak Harimau Jawa di Gunung Wilis, CAKRA Siapkan Tim Ekspedisi

04 Mei 2021, 10:02 WIB

Ilustrasi Harimau yang dilihat warga, IDN Times/ istimewa

Tulungagung, IDN Times - Lembaga Edukasi Cinta Satwa dan Konservasi (CAKRA), Kabupaten Tulungagung, menyiapkan tim untuk melakukan ekspedisi di kawasan Gunung Wilis. Ekspedisi dilakukan sebagai tindak lanjut adanya informasi masyarakat terkait kemunculan Harimau Jawa di kawasan lereng Gunung Wilis di wilayah Kecamatan Sendang, bulan Januari lalu.

Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sendiri telah memasang kamera trap di beberapa titik, guna mendalami laporan tersebut. Namun hingga saat ini kamera itu belum merekam adanya aktivitas Harimau Jawa seperti laporan warga.

1. Gunung Wilis salah satu habitat alami

Petugas BKSDA memasang kamera pengintai di hutan Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Ketua CAKRA, Yuga Hernawan menuturkan dari hasil diskusi dan koordinasi dengan berbagai pihak, diketahui Gunung Wilis merupakan salah satu habitat alami Harimau Jawa. Vegetasi yang ada di gunung tersebut menyerupai Gunung Raung. Ekspedisi yang dirancang ini bertujuan untuk melacak jejak Harimau Jawa yang diperkirakan berada di kawasan Gunung Wilis.

"Kami ingin membuktikan informasi yang beredar pada Januari lalu, kalau dari hasil pemetaan sementara Gunung Wilis kami percaya sebagai salah satu habitat alami Harimau Jawa," ujarnya, Selasa (04/5/2021).

2. Eksplorasi Gunung Wilis dari arah Tulungagung

Petugas BKSDA memasang kamera pengintai di hutan Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Selain berusaha melacak keberadaan Harimau Jawa, ekspedisi ini juga bertujuan untuk menginventarisir kekayaan flora dan fauna di Gunung Wilis. Menurut mereka selama ini belum ada data inventaris terkait ragam tumbuhan dan hewan di gunung tersebut. Tim ekspedisi akan mengekplorasi Gunung Wilis dari wilayah Kabupaten Tulungagung. Terdapat tiga titik pemberangkatan yang disiapkan oleh tim ekspedisi.

"Kita akan mulai mengekplorasi dari wilayah Tulungagung, mulai dari Kecamatan Sendang dan Pagerwojo," imbuhnya.

3. Ekspedisi diperkirakan memakan waktu 1 minggu

Petugas BKSDA memasang kamera pengintai di hutan Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Saat ini CAKRA sudah mengajukan izin ekspedisi ke KPH Kediri. Jika izin sudah diberikan mereka akan segera mempersiapkan diri memulai ekspedisi tersebut. Perjalanan tim ekspedisi diperkirakan akan membutuhkan waktu selama satu minggu. Sesuai jarak sebenarnya perjalanan bisa ditempuh dalam waktu satu hari saja. Namun nantinya tim akan banyak berhenti di beberapa titik, untuk melakukan eksplorasi terhadap ragam kekayaan flora dan fauna.

"Jadi kita akan mengumpulkan banyak data terkait kekayaan flora dan fauna di Gunung Wilis yang berada di sisi Kabupaten Tulungagung," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.