Anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko tertembak oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) (Dok.TNI)
Meninggalnya Pendeta Yeremia menimbulkan polemik karena pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menuduh TNI yang melakukan penembakan. TNI pun membantah tuduhan tersebut dan menuding balik KKB sebagai pelaku penembakan Pendeta Yeremia.
Oleh sebab itu Mahfud MD membentuk TGPF Intan untuk mengungkap kasus penembakan yang menyebabkan dua anggota TNI dan dua warga Papua meninggal dunia akibat insiden tersebut, salah satunya Pendeta Yeremia. Tim itu mulai melakukan investigasi lapangan sejak 1-17 Oktober 2020.
Tim tersebut juga telah melakukan wawancara terhadap 45 orang saksi dan juga mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Intan Jaya, di Distrik Hitadipa, Papua.
Saat melakukan investigasi, tim TGPF sempat mendapat serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membuat satu anggotanya atas nama Bambang Purwoko tertembak dibagian kaki kiri. Satu anggota TNI atas nama Sertu Faisal Akbar yang ikut mengawal juga tak luput dari serangan KKB dan mengalami luka tembak dibagian pinggang.