Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir bandang menerjang pondok santri Pesantren Musthafawiyah yang berada di tepi Sungai Aek Singolot, Desa Purbabaru, Kecamatan Lembahsorikmarapi, Kapubaten Mandailingnatal, Sumatra Utara, Rabu (20/12/2023). (Dok BPBD Madina)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan ada lima wilayah provinsi di Indonesia yang punya berisiko tinggi bencana hidrometeorologi basah jelang Natal 2023 dan Tahun Bari 2024.

Bencana hidrometeorogi basah yang dimaksud contohnya seperti banjir dan tanah longsor. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan mengatakan, bencana jenis ini rawan terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Bali.

Meski demikian, wilayah di Jawa Baratlah yang masuk kategori paling rawan saat terjadi hujan lebat karena wilayahnya memiliki pegunungan, lereng, dan sungai.

"Bahkan ini sudah terjadi di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Garut, bahkan menimbulkan korban jiwa," kata dia dalam agenda Konferensi Pers Persiapan Natal dan Tahun Baru, Forum Merdeka Barat: Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana jelang Nataru secara daring, Jumat (22/12/2023).

1. Fokus mitigasi di lima wilayah itu

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Mayjen TNI Fajar Setyawan dalam Konferensi Pers Persiapan Natal dan Tahun Baru, Forum Merdeka Barat: Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana jelang Nataru secara daring (IDN Times/Lia Hutasoit)

Maka dari itu, upaya mitigasi difokuskan pada lima provinsi yang dinilai memang dianggap rawan bencana hidrometeorologi basah.

Tahapan-tahapan siaga darurat banjir dan tanah longsor telah dilalukan BNPB seperti apel kesiapsiagaan untuk mengecek alat, perangkat, personel, dan anggaran untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah.

2. Daerah bisa meminta bantuan bantuan alat hingga anggaran bencana

Editorial Team

Tonton lebih seru di