Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Angka Golput Pilkada Kabupaten Bogor 1,6 Juta, Setengah dari Total DPT

Ilustrasi pencoblosan saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2024. (ANTARA FOTO/Andri Saputra)
Ilustrasi pencoblosan saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2024. (ANTARA FOTO/Andri Saputra)
Intinya sih...
  • Golput di Kabupaten Bogor pada Pilkada 2024 mencapai 1,6 juta, hampir setengah dari total DPT.
  • Hanya sekitar 2,3 juta pemilih yang datang ke TPS, partisipasi pemilih hanya sekitar 58-60 persen.
  • Rendahnya partisipasi pemilih disebabkan oleh kejenuhan terhadap proses pilkada dan kurangnya efektivitas sosialisasi KPU Kabupaten Bogor.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Angka golongan putih (Golput) di Kabupaten Bogor pada Pilkada 2024 mencapai 1,6 juta, hampir setengah dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yakni 3,9 juta orang. 

Meskipun ada 7.908 TPS di seluruh Kabupaten Bogor, hanya sekitar 2,3 juta pemilih yang datang ke TPS. Hal ini menunjukkan partisipasi pemilih hanya sekitar 58 hingga 60 persen, jauh dari target yang ditetapkan KPU sebesar 85 persen.

“Dari total 3,9 juta pemilih, yang datang ke TPS hanya sekitar 2,3 juta. Artinya, ada sekitar 1,6 juta yang gak datang ke TPS,” ungkap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, Muhammad Adi Kurnia, kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

1. Partisipasi masyarakat menurun diduga karena jenuh

Seorang masyarakat melakukan pencoblosan di salah satu bilik suara (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Seorang masyarakat melakukan pencoblosan di salah satu bilik suara (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Menurut Adi Kurnia, rendahnya partisipasi pemilih disebabkan oleh kejenuhan terhadap proses pilkada. 

Adi menyoroti menurunnya minat masyarakat untuk datang ke TPS pada 27 November 2024, meskipun berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi.

"Dari KPU sudah maksimal sosialisasi, tapi dibanding pileg dan pilpres, pilkada ini menurun jauh. Mungkin karena terlalu dekat waktunya dan pilihannya hanya dua, kurang beragam," katanya. 

2. Sosialisasi pilkada dinilai kurang efektif

Pelaksanaan Pilkada Magetan 2024 di tingkat TPS. IDN Times/ Riyanto.
Pelaksanaan Pilkada Magetan 2024 di tingkat TPS. IDN Times/ Riyanto.

Sebelumnya, pengamat politik, Yusfitriadi, mengkritik kinerja KPU Kabupaten Bogor yang dianggap kurang efektif dalam melaksanakan sosialisasi pilkada. 

Ia menyebut, program sosialisasi lebih banyak dilakukan di kalangan elite, sementara basis kultural masyarakat tidak terjangkau dengan baik, yang berkontribusi terhadap rendahnya partisipasi pemilih.

“Antrean TPS yang terpantau sepi rata-rata, tidak ada yang membeludak,” kata Yusfitriadi. 

3. Penggabungan TPS tidak tambah jumlah pemilih

Ilustrasi pemungutan suara ulang. (IDN Times/Ashrawi Muin)
Ilustrasi pemungutan suara ulang. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Sementara itu, meski KPU Kabupaten Bogor mencoba menggabungkan dua TPS untuk menambah jumlah pemilih per lokasi, kenyataannya tidak terjadi keramaian di TPS. 

Yusfitriadi menilai, penggabungan TPS untuk memudahkan pemilih tidak sebanding dengan realita di lapangan yang masih menunjukkan banyaknya TPS yang sepi dan tidak ramai pengunjung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us