Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Studio Perfiki Kreasindo
Potret studio rumah produksi animasi Merah Putih: One Far All (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Film animasi Merah Putih: One Far All digarap setelah 17 Agustus 2024

  • Produser menjawab kritikan masyarakat yang membandingkan film dengan Jumbo

  • Produser ingin memberikan edukasi kepada anak-anak Indonesia melalui film ini

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Film animasi Merah Putih: One Far All akan tayang pada Kamis (14/8/2025). Munculnya film ini menambah koleksi animasi lokal karya anak bangsa. Sayangnya, kemunculan film animasi tersebut menuai gelombang kritik.

Publik menilai, garapan animasi karya Perfiki Kreasindo itu dianggap asal-asalan. Gerakan animasinya kaku, pengisi suaranya tidak punya emosi, hingga jalan cerita yang tidak jelas jadi sorotan. Selain itu, publik juga membandingkan film animasi Merah Putih: One Far All tersebut dengan Jumbo yang sempat meledak hingga tembus ke layar lebar di Rusia.

Tim IDN Times sempat mengunjungi studio rumah produksi Perfiki Kreasindo yang memproduki film animasi Merah Putih: One Far All yang berlokasi di Jalan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Studio Perfiki Kreasindo terletak di lantai 4 Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail. Studio rumah produksi tidak terlalu besar. Di dalam ruangan itu hanya ada satu meja kaca berbentuk oval. Kemudian ada sebuah monitor yang terletak di atas meja rapat tersebut.

Di sudut ruangan itu berdiri tiang bendera merah putih. Kemudian terdapat spanduk yang ditempel di dinding ruangan itu dengan bertuliskan: "peran serta masyarakat perfilman." Layaknya studio pada umumnya, terdapat beberapa kamera yang disimpan baik oleh Perfiki Kreasindo.

1. Film digarap setelah 17 Agustus 2024

Potret studio rumah produksi animasi Merah Putih: One Far All (IDN Times/Amir Faisol)

IDN Times sempat berbincang langsung dengan Excekutive Director film animasi Merah Putih: One Far All, Endiarto. Ia bercerita panjang lebar mengenai proses pengerjaan film animasi itu. Ia mengatakan, film ini hanya digarap 10 orang kru, yang mulai digarap serius sejak 2024.

Dia mengatakan, film animasi ini digarap setelah 17 Agustus 2024. Kru yang terlibat dalam film ini mulai memikirkan ide dan narasi yang akan dituangkan dalam animasi itu.

"Kita sepakat, tidak semua orang mau. Hanya beberapa, kalau ditanya tim produksinya tidak banyak. Kita tim ini sekitar 10. Yang benar-benar komitmen effort mempunyai visi yang sama. Jadi kenapa tidak banyak? Ya tidak semua orang yang mau. Kami juga tidak memaksa. Karena kami paham gitu loh," kata Endiarto saat ditemui di rumah produksi Perfiki Kreasindo, Jakarta, Senin (11/8/2025).

2. Jawab kritikan masyarakat yang membandingan dengan film animasi Jumbo

Potret studio rumah produksi animasi Merah Putih: One Far All (IDN Times/Amir Faisol)

Endiarto mengatakan, sebuah film memiliki kelas dan segmentasinya masing-masing. Dia sengaja membuat animasi yang sederhana, tapi pesannya tetap sampai ke para penontonnya.

"Karena memang tujuannya buat edukasi ke anak-anak supaya muncul sedikit lah. Jadi harus begini ya. Kita berbeda-beda tapi kita nggak boleh ini. Jadi narasinya sederhana sekali ceritanya," kata dia.

"Kemudian yang kedua, film itu kan ada beberapa leveling. Nah kita tentukan, kita mau buat yang mana. Udah kita nggak buat yang high class, yang begini rumit. Karena implikasinya kan ke budget," sambung dia lagi.

Lagipula, kata Endiarto, tidak ada parameter yang baku sebuah film bisa sukses luar biasa. Kesuksesan sebuah film juga tidak melulu disebabkan dengan modal yang mahal. Endiarto lantas menjawab film animasinya yang dibanding-bandingkan dengan Jumbo.

"Kita tetapkan satu standard leveling kita begini. Untuk animasi in, kalau dikomparasi dengan yang lain-lain, tentu sangat jauh berbeda," kata dia.

3. Produser mau ngasih edukasi ke anak-anak

Dok. Perfiki Kreasindo

Lewat film ini, ia ingin memberikan edukasi kepada anak-anak Indonesia. Ia mengakui, filmnya tidak akan diterima dengan baik untuk kalangan dewasa. Namun, ia hakul yakin filmnya bakal diterima baik di kalangan anak-anak.

"Itu terbukti waktu gala premier, kemarin itu kita sampai overload, sampai kita menolak mereka yang ikut. Terutama yang siang itu banyak anak-anak, itu mereka demen. Karena memang kita buat yang seringan, semudah yang dipahamin anak-anak. Dan di situ mengandung syarat edukasi," kata dia.

Editorial Team