Membaca Hubungan Prabowo-Mega di Pusaran Kader PDIP Kena Reshuffle

- Prasetyo Hadi membantah reshuffle sebagai bagian dari bersih-bersih orangnya Jokowi dan PDIP.
- Hasto Kristiyanto menghormati keputusan reshuffle sebagai hak prerogratif Presiden.
- Komunikasi politik terus menerus dijalankan secara kondusif antara Prabowo dan Megawati.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto pada 11 bulan memimpin Indonesia, sudah tiga kali melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih. Selain itu, kepala lembaga juga tak luput dari bongkar pasang oleh Prabowo.
Pada (8/9/2025), Budi Gunawan juga kena reshuffle dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Kemanan (Menko Polkam). Meski bukan orang yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan, Budi Gunawan dianggap salah satu representasi dari partai berlogo banteng itu.
Prabowo juga mengganti kader PDIP, Hendrar Prihadi dari jabatan sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Hendrar Prihadi diganti oleh Sarah Sadiqa.
Meski PDIP sudah menyatakan sikap politiknya berada di luar pemerintahan, reshuffle ini menimbulkan tanda tanya terkait dengan hubungan Prabowo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
1. Mensesneg bantah reshuffle bersih-bersih orang Jokowi atau PDIP

Pada (8/9/2025), Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, membantah reshuffle itu menjadi bagian dari bersih-bersih orangnya Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo dan PDIP. Sebab, reshuffle pada (8/9/2025), Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi dan Sri Mulyani juga harus melepas jabatan menterinya.
"Gak ada ada orang siapa-orang siapa, adalah orang putra terbaik bangsa Indonesia," ujar Prasetyo.
2. PDI Perjuangan hormati keputusan Prabowo

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menghormati keputusan reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo. Sebab, itu merupakan hak prerogratif Presiden.
"Ya, tentu saja PDI Perjuangan percaya bahwa di dalam proses tersebut komunikasi politik dijalankan dengan baik semuanya untuk berkaitan dengan bagaimana pemerintahan bisa berjalan dengan efektif," kata Hasto.
3. Prabowo dan Megawati terus berkomunikasi

Menurutnya, Prabowo dan Megawati terus melakukan komunikasi politik. Hasto juga menegaskan, hubungan keduanya juga baik.
"Komunikasi politik terus menerus dijalankan secara kondusif, antara Presiden Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," ucap dia.
4. Budi Gunawan secara internal dekat dengan PDIP

Secara terpisah, politikus PDIP, Aria Bima, Budi Gunawan secara internal memang dekat dengan PDIP. Namun, secara organisasi dan kelembagaan, partainya telah tegas berada di luar pemerintahan.
Kendati, Aria Bima mengatakan, PDIP tetap akan menjadi mitra strategis. Artinya, PDIP akan mendukung pemerintahan untuk merealisasikan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat.
Ya, secara personal ya, tapi organisasi kan Ibu sudah jelas. Bahwa PDIP ada di luar pemerintahan. Kita mendukung penuh pemerintahan Pak Prabowo. Tapi positioning politiknya kita tidak dalam lingkaran eksekutif," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu.
Di sisi lain, PDIP juga menghormati sosok Budi Gunawan dengan segala kompetensi yang ia miliki dalam bidang keamanan dan pertahanan.
"Sosok seorang Pak Budi Gunawan adalah sosok yang PDI sangat hormat dengan kompetensi beliau. Kalau wilayah pemerintahan ya ada di wilayahnya Pak Prabowo," kata Aria Bima.
5. PDIP disebut konsisten berada di luar pemerintah

Pengamat politik Emrus Sihombing menilai sikap politik PDI Perjuangan (PDIP) konsistensi sebagai partai ideologis yang berani mengambil garis tegas di luar pemerintahan.
“Ketika ada reshuffle menteri atau pejabat, PDIP tidak pernah menunjukkan protes atau intervensi. Mereka tetap menghormati keputusan presiden. Itu bukti bahwa PDIP menjaga marwah sebagai partai yang konsisten di jalur ideologis,” ujar Emrus.
Meski berada di luar pemerintahan, Emrus menekankan, PDIP tetap memiliki hubungan personal dengan Presiden Prabowo Subianto. Relasi antara Megawati dan Prabowo dinilainya tidak terganggu secara signifikan.
“Prabowo adalah pemimpin bangsa yang merangkul semua pihak, bahkan mereka yang pernah berseberangan di masa lalu. Relasi personalnya dengan Megawati justru tetap terjaga dengan baik. Hubungan itu bisa disebut seperti kakak dan adik,” ucap dia.
6. Ada kesamaan sikap Megawati dan Prabowo

Emrus juga menyinggung dalam beberapa kebijakan penting, Megawati dan Prabowo memiliki kesamaan pandangan. Ia menyebut bagaimana Megawati di masa lalu ikut berperan dalam mendukung kembalinya Prabowo ke Indonesia dan menegaskan tidak boleh ada warga negara yang stateless.
“Kesamaan sikap ini menunjukkan bahwa meski berbeda posisi politik, keduanya tetap profesional dalam mengambil kebijakan untuk kepentingan rakyat. Itulah yang membuat relasi Megawati dan Prabowo tetap harmonis,” pungkas Emrus.