Mendikdasmen: 606 Ribu Guru akan Dapat Tunjangan Sertifikasi di 2025

24 Nov 2024, 18:45 WIB

Dini Suciatiningrum

Mendikdasmen Prof. Abdul Muti (Dok. Prof. Abdul Muti)

Intinya sih...

Mendikdasmen, Abdul Mu’ti menegaskan komitmennya dalam pengembangan kualitas guru dengan 606 ribu guru akan mendapatkan tunjangan sertifikasi pada 2025.
Tunjangan sertifikasi sudah disetujui oleh DPR dan rencana melatih sekitar 850 ribu guru untuk mengikuti Program Profesi Guru (PPG) pada 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menekankan komitmennya dalam pengembangan kualitas guru. Ia menyebut, sebanyak 606 ribu guru akan mendapatkan tunjangan sertifikasi pada 2025.

Mu'ti mengatakan, tunjangan sertifikasi ini sudah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Ini bukan janji politik, tetapi komitmen yang sudah disetujui oleh DPR. Kami juga berencana melatih sekitar 850 ribu guru untuk mengikuti Program Profesi Guru (PPG) pada 2025," ucap Mu’ti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/11/2024)

1. Para guru juga akan dapat sertifikasi di 2026

logo Hari Guru Nasional 2024 (kemdikbud.go.id)

Dia berharap para guru juga sudah dapat sertifikasinya pada 2026 dari pemerintah yang menjadi bagian dari komitmen pemerintah.

"Ini bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas guru dan teorinya lagi peningkatan kualitas pembelajaran akan berpengaruh terhadap kualitas,” ujarnya.

2. Teknologi tidak bisa gantikan guru

Mendikdasmen Tinjau Ujicoba Makan Bergizi Gratis di Sekolah Yogyakarta/dok Kemendikdasmen

Selain itu Muti' menyoroti peran penting guru dalam dunia pendidikan, yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.

"Teknologi memang sangat penting, tetapi guru tetap menjadi figur utama dalam pembelajaran," katanya.

3. Keberagaman budaya Indonesia menjadi modal utama

Mendikdasmen Tinjau Ujicoba Makan Bergizi Gratis di Sekolah Yogyakarta/dok Kemendikdasmen

Mu’ti menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebudayaan dalam proses pembelajaran. Ia mencontohkan, keberagaman budaya Indonesia yang justru menjadi modal utama dalam menciptakan bangsa yang modern dan maju, tanpa kehilangan akar budaya yang ada.

"Nilai-nilai kebudayaan Indonesia adalah kapital kita yang tak ternilai harganya," tegasnya.