Mensos Saifullah Yusuf meninjau Sekolah Rakyat di Pontianak. (IDN Times/Teri).
Pada kesempatan yang sama, Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan Presiden Prabowo dan seluruh rakyat Indonesia memiliki harapan agar anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa mendapatan pendidikan yang layak, melanjutkan ke Pendidikan tinggi, dan mendapatkan pembinaan karir.
"Sehingga dukungan-dukungan yang diminta oleh Bapak Menteri Sosial kepada kami tentu menjadi kehormatan bagi kami juga karena kami memiliki lebih dari 4.000 kampus, Bapak Menteri, dan juga kita memiliki hampir 10 juta mahasiswa dan juga 300.000 dosen," katanya.
Menurutnya, jumlah kampus, mahasiswa, dan dosen yang disebutkan menjadi aset yang selayaknya juga dapat berpartisipasi dalam program unggulan Presiden untuk menyiapkan SDM-SDM Unggul Indonesia yang berasal dari masyarakat yang tidak mampu. Ia pun menyiapkan sejumlah hal untuk kerja sama ini.
"Sebagai laporan bahwa beberapa kampus kami juga mendapatkan informasi diminta lahan dan asramannya untuk sebagai Sekolah Rakyat itu kami juga berterima kasih. Selanjutnya juga program-program pembinaan, ini akan dilakukan oleh kampus-kampus kepada siswa-siswi Sekolah Rakyat terutama untuk yang berada di tingkat SMA," katanya.
Ia akan memetakan dan memasangkan satu kampus untuk membina satu sampai dua Sekolah Rakyat. Nantinya mahasiswa dan dosen bisa secara berkala itu mendatangi Sekolah Rakyat untuk melakukan pembinaan, motivasi atau mengadakan kelompok-kelompok belajar bagi siswa yang ingin melanjutkan pada pendidikan tinggi akademik atau vokasi.
"Karena informasi-informasi tentang program studi yang ada di perguruan tinggi, informasi tentang bidang-bidang yang akan ditempuh itu tidak didapatkan secara memadai," katanya.