Politikus PDIP: Pancasila Adalah Keseimbangan Ilmu dan Amal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bangsa Indonesia setiap 1 Juni memperingati Hari Lahir Pancasila. Politikus muda PDI Perjuangan, Novita Hardini, mengatakan, Pancasila merupakan simbol keseimbangan antara ilmu dan amal.
"Pancasila adalah titik keseimbangan antara ilmu dan amal, antara nasionalisme dan internasionalisme, antara asas demokrasi dan musyawarah, mufakat, serta antara pembangunan serta keadilan sosial," ujar Novita dalam keterangannya, Jumat (2/6/2023).
Baca Juga: Jokowi Pakai Baju Kesultanan Deli di Upacara Hari Lahir Pancasila
1. Ajak masyarakat gotong royong dalam pembangunan
Novita mengajak masyarakat untuk bergotong royong ikut terlibat dalam pembangunan, sesuai dengan prinsip dan niliai-nilai Pancasila.
Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Trenggalek ini juga mengajak masayarakat, agar setiap keluarga hidup sehat.
"Pancasila adalah dasar negara yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap ketidakadilan ekonomi yang berujung pada terciptanya kemiskinan. Penekanan angka kemiskinan harus dilakukan dengan berbagai pendekatan intervensi disektor pendidikan, dan pada sektor kesehatan," kata dia.
"Masyarakat susah mengerti informasi tentang pendidikan kalau asupan yang dilihat, didengar dan di makan itu tidak bergizi untuk kesehatan tubuh. Tubuh yang sehat sudah pasti mengajak jiwa ikut sehat,” sambungnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Peringati Lahirnya Pancasila, Ini 5 Makna yang Terkandung di Dalamnya!
2. Pancasila berperan ciptakan perdamaian dunia
Politikus PDIP lainnya, Agustiar Sabran, mengatakna, Pancasila memiliki peran untuk menciptakan perdamaian dunia. Menurutnya, Presiden ke-1 RI, Sukarno pernah menawarkan Pancasila dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 30 September 1960, dengan tema To Build The World A New.
"Pembumian Pancasila untuk dunia adalah perjuangan menciptakan perdamaian dunia, yang diimplementasikan dalam kemerdekaan adalah hak segala bangsa," ucap Agustiar.
3. Pancasila bertentangan dengan kapitalisme dan liberalisme
Anggota Komisi III DPR RI itu mengatakan, nilai-nilai yang ada di Pancasila bertentangan dengan kapitalisme dan liberalisme.
"Pancasila bertentangan dengan kapitalisme dan liberalisme; bertentangan juga dengan marxisme-leninisme. Keduanya mengandung benih-benih imperialisme kolonialisme. Sedangkan Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia," uajr Agustiar.