Tanggapi Pernyataan SBY soal Sistem Pemilu, PDIP: Jangan Takuti Rakyat

PDIP minta Denny Indrayana tak buat spekulasi politik

Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku khawatir ada chaos politik jika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024. Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Krisriyanto meminta SBY agar tidak menakut-nakuti rakyat.

"Kekuasaan ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum pemilu dilaksanakan, padahal kami menjadi bagian pilar demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Kami tidak diajarkan untuk menang dengan segala cara mendapatkan kenaikan 300 persen, kami menang dengan cara konstitusional, sehingga tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat, dan Presiden Jokowi, KH Ma'ruf Amin Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (29/5/2023).

Baca Juga: SBY: Putusan MK Bisa Bawa Krisis ke Parpol

1. PDIP minta Denny Indrayana tidak membuat spekulasi politik

Tanggapi Pernyataan SBY soal Sistem Pemilu, PDIP: Jangan Takuti RakyatSekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Hasto meminta pakar hukum tata negara, Denny Indrayana, tak membuat spekulasi politik. Denny mengeklaim memiliki informasi Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan pemilu legislatif kembali ke sistem proporsional tertutup pada 2024.

"Kami bekerja secara organik mendapat dukungan rakyat, sehingga beliau harus mempertanggungjawabkan siapa sumber yang disebutkan yang telah menyebabkan suatu spekulasi politik yang tidak perlu," kata dia.

Hasto meminta semua pihak bersabar menunggu keputusan MK. Menurutnya, PDIP siap menerima putusan MK, baik itu sistem proporsional tertutup atau terbuka.

Baca Juga: Anas Sentil SBY soal Kritik Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

2. SBY pertanyakan wacana pergantian sistem pemilu

Tanggapi Pernyataan SBY soal Sistem Pemilu, PDIP: Jangan Takuti RakyatPresiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (Twitter.com/S. B. Yudhoyono)

Sebelumnya, SBY melalui cuitannya di Twitter mempertanyakan kepada MK apakah ada kegentingan, sehingga harus mengganti sistem pemilu terbuka menjadi tertutup.

"Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kepada KPU. Pergntian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan "chaos" politik," kata SBY merespons mengenai klaim Denny Indrayana yang memiliki bocoran soal putusan MK.

Baca Juga: Gugatan Sistem Pemilu Dinilai Kacaukan Tahapan Pemilu Legislatif

3. Sistem pemilu terbuka tak bertentangan dengan UUD

Tanggapi Pernyataan SBY soal Sistem Pemilu, PDIP: Jangan Takuti RakyatPresiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)

SBY mempertanyakan apakah sistem pemilu terbuka bertentangan dengan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945. Menurut SBY, tak ada aturan yang menyebut sistem Pemilu harus tertutup. 

"Pertanyaan kedua kepada MK, benarkah UU Sistem Pemilu Terbuka bertentangan dengan konstitusi? Sesuai konstitusi, domain dan wewenang MK adalah menilai apakah sebuah UU bertentangan dengan konstitusi dan bukan menetapkan mana yang paling tepat. Sistem pemilu tertutup atau terbuka?" kata SBY.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya