Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Muktamar NU ke-34 Ditunda karena Ada PPKM Level 3 di Akhir Tahun

IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menunda Muktamar ke-34 di Lampung pada 23-25 Desember 2021. Hal itu disebabkan adanya kebijakan PPKM Level 3 di semua daerah pada akhir tahun.

"Dalam konteks itu, PBNU nanti akan memutuskan jadwalnya kapan, meskipun sudah banyak aspirasi yang menyampaikan aspirasi bahwa hendaknya diundur bertepatan dengan hari baik, yaitu tanggal 31 Januari 2022, di mana bertepatan dengan harlah NU," ujar Helmy dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).

Meski demikian, kata dia, PBNU akan kembali memutuskan waktu untuk penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU.

1. Pemunduran waktu Muktamar sebagai ketaatan NU terhadap pemerintah

Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. NU)

Lebih lanjut, Helmy mengatakan kemunduran waktu muktamar sebagai bentuk ketaatan NU kepada pemerintah. PBNU tidak ingin memaksakan kehendak.

"Maka, dalam hal itu, kami PBNU dengan ini menyatakan tentu taat pada keputusan pemerintah. Jadi PBNU juga tidak ingin memaksakan diri menjadi contoh yang tidak baik dalam penegakan protokol kesehatan, terutama kita mewaspadai gelombang ketiga," katanya.

2. Muktamar NU diputuskan digelar 23-25 Desember 2021

Logo Muktamar ke-34 NU. (dok. Panitia Muktamar ke-34 NU)

Mulanya, PBNU mengagendakan Muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021. Keputusan ini disampaikan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU pada Sabtu (25/9/2021).

"Demi menjaga martabat Nahdlatul Ulama dan keberlangsungan Munas dan Konbes ini secara tenang, damai, dan teduh, tadi saya mengambil prakarsa untuk bermusyawarah bersama Rais Aam, Katib Aam dan Sekjen," kata Said Aqil, dalam keterangan persnya.

Ia mengatakan pelaksanaan Muktamar NU akan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Selain itu, pihaknya akan meminta persetujuan Satgas COVID-19 untuk penyelenggaraan muktamar tersebut.

3. Said Aqil dan Yahya Staquf bakal ramaikan bursa Ketum PBNU

Yahya Cholil Staquf (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Salah satu agenda dalam muktamar itu adalah memilih Ketua Umum PBNU yang baru. Ketua PWNU DKI Jakarta, Syamsul Maarif, mengungkapkan ada dua nama yang sudah masuk bursa calon Ketum PBNU. Mereka adalah Said Aqil Siradj yang kini menjabat Ketum PBNU dan Yahya Cholil Staquf yang merupakan Katib Aam PBNU.

"Calonnya itu ya berkembang dengan sendirinya, ada yang kemarin sudah ada muncul nama Yahya Staquf men-declare, sekarang juga muncul Kiai Said Aqil," ujar Syamsul kepada IDN Times, Jumat (1/10/2021).

Syamsul mengatakan Said Aqil diminta maju kembali oleh sejumlah PWNU. Sebab, Said Aqil dinilai berhasil mengembangkan organisasi.

"Saya kira dari sisi hasil beliau (Said Aqil) menjadi Ketua PBNU tahun ini (periode 2015-2020), tahun kemarin (2010-2015), itu jelas, misalnya banyak kampus yang berdiri. Saya kira perlulah ya mungkin dikasih peluang sekali lagi," ucap Syamsul.

Syamsul mengaku, PWNU DKI Jakarta juga mendukung Said Aqil kembali maju menjadi Ketua Umum PBNU.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us