Gedung DPR/MPR RI di Google Maps dinamai Gedung Beban Negara, Markas Penjahat, dan Tempat Rapat Pendiri Ngawi
Sejumlah lokasi di sekitar gedung juga dinamai Dewan Penyengsara Rakyat, terkait dengan aksi demonstrasi masyarakat sipil terhadap kebijakan pemerintah
Jakarta, IDN Times - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat disebut menjadi Gedung Beban Negara di dalam aplikasi Google Maps.
Ketika mengetik keyword 'gedung beban negara' di Google Maps, maka tampilan lokasi yang muncul akan berada persis di Gedung DPR/MPR RI.
Saat maps dilihat dengan lebih seksama, ada beberapa nama tempat yang juga muncul tak biasa di sekitar lokasi Gedung DPR/MPR RI.
Saat diperbesar untuk melihat lebih dekat lokasi tersebut, Gedung DPR/MPR RI tidak hanya menjadi Gedung Beban Negara, tetapi juga bertambah dengan nama "Tempat Rapat Pendiri Ngawi' dan "Markas Penjahat." Nama tersebut berada persis titik lokasi Gedung DPR/MPR RI.
Diberitakan, sejak Senin (25/8/2025) masyarakat sipil melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI terkait kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat, seperti tunjangan rumah DPR yang mencapai Rp50 juta per bulan.
Sementara, saat melihat beberapa lokasi sekitar Gedung DPR/MPR RI, terdapat lokasi yang bernama Dewan Penyengsara Rakyat. Diketahui, titik lokasi tersebut tepat berada di depan lapangan sepak bola DPR RI.
Diberitakan pula, gaji pokok DPR RI terbilang relatif kecil, tetapi para anggota DPR RI menerima sejumlah tunjangan yang nominalnya bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Saat diperhatikan dengan lebih seksama lagi di Google Maps, lokasi sekitar Gedung DPR/MPR RI juga dinamai menjadi Kebun Binatang. Tulisan tersebut tampak terlihat berada persis di samping Gedung DPR/MPR RI.
Beberapa warganet di platform X turut mengomentari perubahan nama gedung tersebut. Ada yang berkomentar bahwa memang pantas untuk diberi nama tersebut, ada yang menyebut bahwa itu adalah fakta, bahkan bertanya, "kenapa gak diganti sarang tikus," kata salah satu warganet.