Pemerintah Sediakan Obat Gratis bagi Pasien Isoman via Telemedicine
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk menyediakan obat-obatan secara gratis bagi pasien COVID-19 yang menjalankan isolasi mandiri.
“Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi isu seperti kekurangan kapasitas rumah sakit maupun pasokan oksigen, yakni dengan membangun RS darurat, menyediakan layanan telemedicine (konsultasi daring) bagi pasien isolasi mandiri serta melakukan impor tabung oksigen,” kata Luhur dalam keterangan persnya secara daring, Senin (5/7/2021).
1. Luhut minta pasien COVID-19 yang OTG dan bergejala ringan untuk isolasi mandiri
Luhut menyampaikan guna mengatasi kekurangan kapasitas rumah sakit, pemerintah akan membangun rumah sakit darurat di setiap provinsi. Bagi pasien yang positif COVID-19 namun tidak mengalami gejala atau OTG, maupun masih memiliki saturasi oksigen di atas 95, diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan akan mendapatkan layanan konsultasi daring atau telemedicine serta mendapat obat dan vitamin secara gratis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
2. Daftar 11 telemedicine yang bekerja sama dengan pemerintah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ada 11 platform telemedicine yang menyediakan jasa konsultasi dan pengiriman obat secara gratis. Salah satu platform-nya adalah Halodoc.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada 11 platform ini yaitu AloDokter, Get Well, Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, LinkSehat, Milfield Dokter, ProSehat, SehatQ dan YesDok. Semua akan dilakukan berbasis digital dan juga terintegrasi dengan 742 lab PCR di seluruh Indonesia,” kata Budi.
Budi menjelaskan, bagi pasien positif yang tidak bergejala akan mendapatkan paket obat yang terdiri atas vitamin C, B, E dan Zinc. Sementara yang bergejala ringan akan mendapatkan paket multivitamin, Azitromisin 500 mg, Oseltamivir 75 mg dan Parasetamol Tab 50 mg.
Kemenkes juga telah memiliki sisten New All Record (NAR) sebagai sistem big data yang terintegrasi dengan 742 laboratorium untuk memberikan laporan pemeriksaan PCR maupun Antigen secara real time tentang jumlah kasus positif COVID-19.
3. Luhut harap kasus menurun dalam 10-12 hari ke depan
Luhut menuturkan angka kasus COVID-19 memang alami kenaikan pesat. Namun, ia berharap kasus bisa kembali menurun dalam 10-12 hari ke depan.
"Memang kalau kita lihat, beberapa hari terakhir ini angka terus naik, kemudian yang paling tinggi kemarin tanggal 3 Juli itu mencapai 27.900-an, kemudian pada tanggal 4 Juli turun menjadi 27.200-an. Dan ini bisa naik terus kalau kita tidak disiplin. Kita berharap kira-kira 10-12 hari akan terjadi penurunan. Kita berharap penurunan ini dapat terjadi lebih awal. Karena tingkat kesembuhan juga sangat tinggi, yaitu Indonesia nomor 2 di dunia setelah Rusia,” ucap Luhut.
