Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Skybridge Tanah Abang) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta, IDN Times - Jelang hari-hari terakhir bulan Ramadan dan segala kebutuhan masyarakat untuk menyambut Idul Fitri 1442 H sudah mulai dipersiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengantisipasi keramaian pasar di masa pandemik COVID-19, seperti salah satunya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pemprov DKI Jakarta bakal menempatkan satgas COVID-19 di Pasar Tanah Abang untuk mengatur pengunjung, nantinya pengunjung tak akan boleh masuk pasar jika tidak menggunakan masker.

"Kita akan mengantisipasi segala potensi terjadinya lonjakan kasus aktif, seperti kegiatan di setiap pasar menjelang Lebaran Idulfitri. Mulai hari ini hingga seterusnya, kita akan menempatkan satgas COVID-19 untuk mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan. Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali dalam keterangan yang diterima, Minggu (2/5/2021).

1. Diharapkan bisa kendalikan lonjakan kasus COVID-19

ANTARAFOTO/Galih Pradipta

Marullah mengatakan setiap kepala Perumda Pasar Jaya sudah diinstruksikan agar seluruh pengelola pasar lebih mengetatkan pengawasan.

Hal ini diharapkan agar laju kasus aktif COVID-19 bisa dikendalikan secara sistematis. Pengunjung pasar tetap harus mematuhi protokol kesehatan.

 

2. Tak melarang belanja, hanya bakal atur skema pengawasan

Suasana Pasar Tanah Abang di Tengah Pandemik COVID-19 (IDN Times/Athif Aiman)

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan pihaknya akan melakukan evaluasi pengawasan, serta mengatur kembali berbagai langkah dalam menertibkan pengunjung di setiap pasar, khususnya Pasar Tanah Abang.

"Kita akan bergerak cepat, dan tidak ada tawar-menawar terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Kita tegaskan bahwa tidak ada pelarangan untuk berbelanja di pasar. Kita hanya akan mengatur kembali skema pengawasan, agar tidak terjadinya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru di area pasar," Arief Nasrudin.

3. Tak ada toleransi bagi pedagang dan pengunjung bandel

ANTARAFOTO/Galih Pradipta

Arief juga mengatakan bakal mengatur teknis pengawasan terkait jumlah petugas yang akan ditempatkan di setiap pasar. Hal ini dilakukan supaya tidak ada celah dan peluang terjadinya pelanggar protokol kesehatan, karena DKI Jakarta sedang berjuang menekan angka penyebaran COVID-19 tersebut.

"Kita menegaskan bahwa 'zero tolerance' bagi pedagang dan pengunjung yang melanggar aturan prokes saat memasuki pasar. Ini tidak hanya di Tanah Abang, tapi di seluruh pasar akan kita tindak bagi yang melanggar," kata Arief.

Editorial Team