Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah dari Osi: Terjang Pasang Antar Ratusan Ompreng Isi Gizi

01K9WBKT09M4PQM0RDZ5A8HZXK.png
Sosok sederhana bernama Pak Asdar, petugas distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Resetlemen Pulau Osi, Seram Bagian Barat. (Dok. BGN)
Intinya sih...
  • Pak Asdar, petugas distribusi makanan bergizi di Pulau Osi.
  • Perjalanan sulit dan semangat tinggi Pak Asdar dalam mengantarkan makanan.
  • Dedikasi Pak Asdar mencerminkan semangat besar di balik program Makan Bergizi Gratis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pagi baru saja menyapa Pulau Osi, Seram Bagian Barat, Maluku. Di antara desir angin laut dan suara burung camar bersautan, sebuah motor perlahan melaju di atas jembatan kayu yang memanjang di atas air di antara pohon mangrove. 

Di bagian belakang motor, terdapat kotak besar berisi puluhan porsi makanan bergizi tampak terikat kuat. Di balik helmnya, terlihat sosok sederhana bernama Pak Asdar, petugas distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Resetlemen Pulau Osi, Seram Bagian Barat.

SPPG ini melayani 16 sekolah, dua diantaranya terletak di Ujung Pulau Osi yang aksesnya hanya dapat dijangkau lewat jembatan kayu yang menjadi satu-satunya penghubung antar wilayah yang kini mulai rapuh, sehingga motor menjadi alternatif untuk distribusi makanan bergizi. Karena itulah, peran Pak Asdar sebagai petugas distribusi sangat penting agar anak-anak di ujung Pulau Osi tetap bisa menikmati makanan bergizi setiap hari.

1. Sosok penting di balik MBG

DF9uRfWgz1iHYNZw1WHrkS9liR8JoIt2vN1AJ4l8.png
Sosok sederhana bernama Pak Asdar, petugas distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Resetlemen Pulau Osi, Seram Bagian Barat. (Dok. BGN)

Sejak Mei 2025, Pak Asdar menjadi sosok penting di balik lancarnya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pulau Osi. Setiap hari, ia menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer untuk mengantarkan makanan ke dua sekolah penerima manfaat — SD Negeri Pulau Osi dan PAUD At-Taqwa — yang terletak di ujung Pulau Osi, Seram Barat.

Namun, perjalanan itu jauh dari mudah. Jalan menuju sekolah bukan jalan aspal, melainkan jembatan kayu sempit yang tidak rata dan sering licin. Saat air laut pasang, sebagian jembatan bahkan tergenang air.

“Kalau pasang, air bisa naik sampai ke jembatan. Kadang juga ada papan yang rusak, jadi saya harus hati-hati, jalan pelan-pelan supaya makanan tidak tumpah dan anak-anak bisa makan tepat waktu,” tutur Asdar dengan senyum hangat, saat ditemui di SD Negeri Pulau Osi selepas pengantaran, Senin (10/11).


2. Makin semangat menjalani tugas

z7cRrMPWyKVnTJ4FWKBfFbxwMfvma4eD02ZKga6O.png
Sosok sederhana bernama Pak Asdar, petugas distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Resetlemen Pulau Osi, Seram Bagian Barat. (Dok. BGN)

Setiap harinya, Pak Asdar membawa 149 porsi makanan bergizi untuk para siswa melewati jembatan kayu yang menjadi penghubung wilayah. Karena motor miliknya hanya mampu menampung sekitar 63 porsi, ia harus melakukan tiga kali perjalanan bolak-balik melewati jembatan kayu itu.

Namun, lelah dan panas bukan alasan baginya untuk berhenti. Begitu tiba di sekolah, wajah lelahnya langsung berganti cerah. Dari kejauhan, anak-anak sudah berlari menyambut, melambaikan tangan sambil tersenyum lebar.

“Anak-anak sangat senang saat kami datang. Itu yang membuat saya ikut bahagia,” katanya dengan tulus.

Keceriaan itu juga disampaikan para guru yang setiap hari menyaksikan momen kedatangan Pak Asdar. WA Heni, guru kelas IV SDN Pulau Osi, menuturkan bahwa kehadiran Pak Asdar menjadi hal yang dinantikan para siswa. "Kalau Pak Asdar datang mereka (siswa-siswa) sangat senang langsung lari menyambut, rebutan membantu menurunkan ompreng" Ujarnya sambil tersenyum.

Menurut Heni, meski medan yang dilalui tidak mudah Pak Asdar selalu datang tepat waktu. "Biasanya Pak Asdar datang sekitar pukul sembilan, Jalanannya sulit tapi Pak Asdar jarang terlambat, itu membuat kami salut." tambahnya.

Dedikasi tersebut membuat Pak Asdar semakin bersemangat menjalankan tugasnya. Ia berharap Program MBG dapat terus berlanjut agar anak-anak di Pulau Osi mendapatkan makanan bergizi. "Saya berharap program ini jangan dihentikan, karena sangat bermanfaat, " ungkapnya penuh harap.

3. Potret kecil dari semangat besar

X3ODkRe2VgqesQM2CpNegooanhws07eWUaR8fP19.png
sosok sederhana bernama Pak Asdar, petugas distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Resetlemen Pulau Osi, Seram Bagian Barat. (Dok. BGN)

Kisah Pak Asdar menjadi potret kecil dari semangat besar di balik program ini. Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Khairul Hidayati, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras para petugas lapangan seperti Pak Asdar.

“Upaya yang dilakukan Pak Asdar mencerminkan dedikasi tinggi dalam menjangkau seluruh anak Indonesia, tanpa terkecuali. BGN terus mendukung langkah-langkah adaptif seperti ini agar distribusi makanan bergizi berjalan lancar, aman, dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Inovasi sederhana menggunakan sepeda motor di Pulau Osi menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk menebar manfaat. Di tangan orang-orang seperti Pak Asdar, program Makan Bergizi Gratis bukan hanya sekadar kebijakan, tetapi wujud nyata kasih dan kepedulian bagi anak-anak di pelosok negeri. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us

Latest in News

See More

Resmi Bebas Jalur Rehabilitasi, Ira Puspadewi: Terima Kasih Pak Prabowo

28 Nov 2025, 18:06 WIBNews