PKB DKI Tak Masalah PKS Dapat Tawaran Cawagub dari KIM di Pilkada 2024

23 Jun 2024, 16:11 WIB

Amir Faisol

Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas dalam acara GenZ Memilih di Studio IDN Times (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

PKB menegaskan semua partai politik harus berkoalisi di Pilkada DKI Jakarta 2024, termasuk PKS yang menang pada Pemilu 2024 di Jakarta dan menerima tawaran posisi cawagub dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). PKS masih melakukan analisis dan kajian terkait tawaran posisi cawagub dari KIM, serta membuka komunikasi politik dengan partai lain untuk membangun koalisi di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, tak mempersoalkan bila nantinya PKS keluar dari Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Pernyataan ini disampaikan Hasbiallah menyusul klaim PKS yang mengakui sudah mendapatkan tawaran posisi calon wakil gubernur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilkada Jakarta yang akan digelar Novmber mendatang.

“Tidak ada masalah. PKB tidak ada masalah. Mau keluar, mau masuk, itu urusan internal mereka masing-masing,” kata Hasbiallah kepada IDN Times, Jakarta, Minggu (23/4/2024).

Hasbiallah mengatakan, tidak ada satu pun parta politik yang bisa mengusung sendiri bakal calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta. Sekalipun, PKS merupakan partai pemenang Pemilu 2024 di Jakarta, ia tetap harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung bakal calon gubernur 2024.

“Hari ini, diakui atau tidak diakui, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung sendiri. Butuh koalisi,” ucapnya.

1. PKS mengakui mendapat tawaran posisi cawagub dari KIM

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengakui partainya dapat tawaran posisi cawagub dari KIM untuk Pilkada DKI 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, mengakui partainya mendapatkan tawaran untuk posisi sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Oleh sebab itu, Syaikhu mengatakan, PKS masih terus melakukan analisis dan kajian. Partai berlambang padi dan bulan sabit itu masih mempertimbangkan kader internalnya untuk posisi cawagub Anies Baswedan.

"Ada itu, makanya sedang kita coba analisis, kita kaji mana kira-kira yang nanti paling maslahat, kira-kira gitu," kata Syaikhu.

2. PKS belum final dukung Anies di Pilgub DKI 2024

Anies Baswedan hadir di acara Ngobrol Seru by IDN Times pada Selasa (11/6/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Syaikhu mengatakan, Anies memang merupakan bakal calon pertama yang sowan ke PKS setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kendati, PKS belum final memberikan dukungan kepada Anies di Pilkada DKI Jakarta.

Syaikhu mengatakan PKS masih terus membuka komunikasi politik dengan partai lain, untuk membangun koalisi di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Dia juga tak membantah ketika ditanya ada peluang bagi PKS untuk merapat ke Koalisi Indonesia Maju, yang disebut-sebut tengah menggodok Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta.

"Jadi saya katakan, ini kondisi masih sangat dinamis, tapi kita salah satu yang pertama kali menghubungi kami pada saat keputusan MK, Pak Anies sudah datang ke sini, kita menghargai juga," kata Syaikhu.

"Walaupun komunikasi dengan partai lain tetap terbuka, sehingga ada tawaran-tawaran lain kita kaji. Jadi sekali lagi, ini memang belum pada tawaran yang sudah final, masih sangat dinamis dan berkembang," lanjutnya.

3. Respons Anies soal PKS klaim dapat tawaran dari KIM

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambangi Kantor DPW PKB DKI Jakarta di kawasan Jakarta Timur (13/6/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, buka suara soal kabar Koalisi Indonesia Maju menawarkan kader PKS sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Anies menyebutkan, saat ini daripada membahas koalisi, lebih baik berdiskusi tentang masalah yang dialami warga Jakarta belakangan ini. Menurutnya, Pilkada merupakan ajang untuk memilih calon pemimpin yang mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat, bukan sekadar memikirkan siapa kandidat yang akan diusung.

“Saya rasa kita lebih penting membicarakan tentang kondisi warga Jakarta sekarang ya, dan problem-problem yang harus diselesaikan, karena itulah sejatinya mengapa ada Pilkada, bukan semata-mata tentang siapa menjadi calon, siapa menjadi wakil, partai apa mencalonkan apa," kata Anies.

"Tapi tentang kebijakan apa yang akan dibawa dan dilaksanakan karena itu yang akan dirasakan oleh masyarakat Jakarta," imbuhnya.