Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PMI kerahkan tim Mobile Clinic untuk dukungan kesehatan di Aceh
PMI kerahkan tim Mobile Clinic untuk dukungan kesehatan di Aceh. (Dok. PMI)

Intinya sih...

  • Tim membawa peralatan medis penting dan obat-obatan untuk menangani kasus kesehatan yang paling banyak terjadi di Aceh.

  • Tenaga kesehatan dari luar Sumatra diperlukan untuk memperkuat tenaga lokal yang mulai kelelahan setelah tiga minggu bencana.

  • Rincian Tim Mobile Clinic yang dikirim, termasuk jumlah personel dan peralatan medis yang dibawa oleh masing-masing tim PMI dari berbagai daerah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan Tim Mobile Clinic untuk memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh. Tim ini terdiri dari tenaga medis dan non-medis, termasuk dokter, perawat, bidan, koordinator lapangan, serta personel dukungan psikososial.

Pengiriman pertama dilakukan oleh RS PMI Bogor melalui jalur udara, yang berangkat pada Jumat (12/12/2025) dini hari. Selanjutnya, tim dari PMI Solo, PMI Provinsi DIY, PMI Kabupaten Bantul, dan PMI Provinsi Banten diberangkatkan pada Sabtu (13/12/2025).

1. Tim membawa sejumlah peralatan medis penting

PMI kerahkan tim Mobile Clinic untuk dukungan kesehatan di Aceh. (Dok. PMI)

Total personel yang dikerahkan yaitu 25 orang, terdiri dari 5 dokter, 10 perawat, 4 bidan, 4 koordinator, dan 2 personel dukungan psikososial (PSP).

Tim membawa sejumlah peralatan medis penting, antara lain stetoskop, tensimeter, termometer, hecting set untuk menjahit luka, serta tas pertolongan pertama. Obat-obatan difokuskan untuk menangani kasus-kasus yang saat ini paling banyak terjadi, seperti ISPA, diare, penyakit kulit, gatal-gatal, demam, dan flu.

Menurut data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes per 10 Desember, jumlah kasus kesehatan di Aceh meliputi ISPA 4.727 kasus, penyakit kulit 4.199 kasus, diare 761 kasus, flu 694 kasus, dan demam 188 kasus.

2. Tenaga kesehatan yang berasal dari luar Sumatra perlu diperkuat

PMI kerahkan tim Mobile Clinic untuk dukungan kesehatan di Aceh. (Dok. PMI)

Sekretaris Jenderal PMI, A M Fachir menyampaikan, tenaga kesehatan yang berasal dari luar Sumatera perlu diperkuat. Pasalnya, banyak tenaga kesehatan lokal yang mulai kelelahan.

“Pada awal respons, kami memaksimalkan tenaga kesehatan lokal di Pulau Sumatera. Namun kini sudah memasuki minggu ketiga setelah bencana, dan banyak tenaga lokal mulai kelelahan. Karena itu, saatnya kami mengerahkan tenaga kesehatan dari luar Sumatera, terutama dari lokasi-lokasi terdekat,” ujar Fachir.

Tim Mobile Clinic PMI akan bertugas selama 14 hingga 21 hari di tiga wilayah terdampak, yaitu Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Aceh Utara.

Hingga hari ini, PMI telah memberikan layanan kesehatan dan dukungan psikososial di sejumlah wilayah di tiga provinsi terdampak. Capaian layanan meliputi 2.701 jiwa menerima layanan kesehatan, 2.318 jiwa menerima dukungan psikososial, dan 1.225 jiwa menerima layanan promosi kesehatan.

3. Rincian Tim Mobile Clinic yang dikirim

Palang Merah Indonesia (PMI) kembali kirim telur asin untuk pengungsi korban banjir di Sumatra dan Aceh. (Dok. PMI)

Berikut ini rincian Tim Mobile Clinic secara detail:

• RS PMI Bogor: 1 koordinator, 1 dokter, dan 2 perawat

• PMI Solo: 1 koordinator, 1 dokter, dan 3 perawat

• PMI Bantul: 1 koordinator, 1 driver, 1 perawat, 1 dukungan psikososial, dan 2 bidan

• PMI DIY: 1 koordinator lapangan, 1 dokter, 2 perawat, dan 1 personel dukungan psikososial

• PMI Banten: 2 dokter, 2 bidan, dan 2 perawat

Editorial Team