Pramono memastikan kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati tidak mengganggu stok pangan di Jakarta jelang Natal dan Tahun Baru.
350 ruko buah dan makanan di Pasar Induk Kramat Jati habis terbakar dengan kerugian ditaksir mencapai Rp10 miliar.
Petugas mendapatkan laporan warga tentang adanya kebakaran pada pukul 07.24 WIB, dengan pemadaman dilakukan dari pukul 07.29 hingga 10.35 WIB.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan kios pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, yang hangus terbakar akan mendapatkan asuransi.
"Jadi, saya barusan ngecek dan udah ada datanya. Dirut Pasar Jaya telah memberi laporan, bahwa untuk kerugian itu karena diasuransikan. Dengan demikian, dicover oleh asuransi untuk yang kebakaran di Kramat Jati," ucap Pramono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/12/2025).
Pramono juga memastikan bahwa kebakaran yang melanda Pasar Induk Kramat Jati di kios buah tidak menganggu stok pangan di Jakarta jelang Natal dan Tahun Baru.
"Stok kita sebenarnya agak berlebih, sehingga apa yang terjadi di lapangan tidak mengganggu sama sekali untuk kekurangan stok di Jakarta. Sehingga pasti enggak ada kenaikan harga untuk pepaya maupun pisang," ucapnya.
Sebanyak 350 ruko buah dan makanan di Pasar Induk Kramat Jati habis terbakar pada Senin (15/12/2025) pagi.
Kasiops Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) Abdul Wahid mengatakan, akibat kebakaran hebat tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp10 miliar.
“Luas area terbakar kurang lebih 6.196 meter persegi di PD Pasar Jaya. Kerugian kurang lebih Rp10 miliar,” ujar Abdul Wahid dalam keterangan tertulisnya.
Petugas mendapatkan laporan warga tentang adanya kebakaran pada pukul 07.24 WIB. Seorang sekuriti sedang lewat di depan kios yang terbakar sekitar pukul 07.15 WIB.
“Melihat ada api di toko Cikuray di mana toko itu dagang plastik, koran dan sterofoam,” ujar Abdul Wahid.
Pemadaman dilakukan pukul 07.29 WIB hingga 10.35 WIB. Adapun penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.