Pramono Luncurkan Daycare Gratis untuk Warga Miskin di Jakut

05 Mei 2025, 15:02 WIB

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau Pelatihan Mobile Training Unit (MTU) di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya sih...

Ibu rumah tangga buruh bisa menitipkan anak ke Taman Anak Sejahtera Arutala di Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menginisiasi program 100 hari quick win untuk anak prasejahtera.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh tersenyum lega karena bisa menitipkan anak mereka ke Taman Anak Sejahtera Arutala atau daycare di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025).

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, daycare ini merupakan gagasan dari Dinas Sosial dan masuk ke dalam program 100 hari quick win kepemimpinannya. Daycare ini juga khusus untuk anak dari warga yang tidak mampu atau masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Saya sungguh sangat bergembira hari ini ada 25 anak dan ini betul-betul anak prasejahtera, anak yang tidak mampu yang ada dalam DTKS," ujar Pramono.

1. Anak yang dititipkan dari keluarga sejahtera

Daycare di Balaikota. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Pramono sempat berbincang dengan orangtua empat anak yang bekerja sebagai kuli bangunan untuk sang ayah dan buruh cuci untuk sang ibu.

"Yang membuat saya juga senang adalah antusiasme, keinginan dari para anak, luar biasa, dan betul-betul memang, rata-rata dari keluarga prasejahtera," kata dia.

2. Daycare gratis untuk warga tak mampu

ilustrasi daycare (pexels.com/RDNE Stock project)

Dia mengatakan, Taman Anak Sejahtera yang diinisiasi oleh pemda ini, bekerja sama dengan Baznas Bazis serat didukung oleh CSR dari BUMD yang ada di Jakarta, serta forum CSR.

"Mereka sepenuhnya ditanggung sehari-hari, baik makan, minum, maupun kegiatan sehari penuh ketika mereka belajar di Taman Anak Sejahtera ini," kata dia.

3. Anak tidak mampu bisa dapat KJP

Ilustrasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) (jakarta.go.id)

Pramono berharap, apabila nantinya anak-anak dari keluarga prasejahtera tersebut masuk SD, SMP, dan seterusnya, maka bisa mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk membantu pendidikan.

"Dan itu betul-betul akan memotong garis ketidakberuntungan yang ada di masyarakat," kata dia.