Redam Cuaca Panas di Jakarta, Pramono Minta DLH Semprot Jalan

- Cuaca ekstrem akan kembali normal di akhir Oktober
- BMKG perkirakan cuaca ekstrem sampai akhir Oktober
- Strategi Pemprov hadapi panas ekstrem
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menginstruksikan para Dinas Lingkungan Hidup untuk menyemprotkan air untuk mengurangi cuaca ekstrem yang melanda di Jakarta. Pramono mengatakan cuaca saat ini diakibatkan karena kondisi alam.
"Saya sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air kan sudah melakukan penyemprotan. Memang gak cukup karena ini, apa ya, kenaikan ini memang karena keadaan alam," ucap Pramono di Balai Kota, Jumat (17/10/2025).
1. Cuaca ekstrem akan kembali normal

Pramono berharap cuaca ekstrem akan kembali normal di akhir Oktober. Namun, dia berharap kondisi ini tidak menimbulkan kenaikan sejumlah penyakit seperti ISPA.
"Jangan sampai kemudian eksesnya itu akan menimbulkan penyakit, terutama hal yang berkaitan dengan demam, ISPA, flu, yang sekarang ini mungkin juga di Jakarta atau bahkan di Indonesia, bukan hanya Jakarta, mengalami kenaikan untuk itu," katanya.
2. BMKG perkirakan cuaca ekstrem sampai akhir Oktober

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Jakarta pada Rabu (16/10) mencapai 35 derajat Celsius, dengan kisaran suhu harian antara 26 hingga 34 derajat Celsius. Sebelumnya, pada 14 Oktober 2025, suhu tercatat mencapai 34–37 derajat Celsius di sejumlah wilayah.
BMKG memperkirakan kondisi panas ekstrem ini masih berpotensi berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November, dipengaruhi oleh gerak semu matahari dan penguatan Monsun Australia yang mengurangi kelembapan udara di wilayah selatan Indonesia, termasuk Jakarta.
3. Strategi Pemprov hadapi panas ekstrem

Pemprov DKI juga telah menyiapkan sejumlah langkah strategis lintas dinas untuk mengurangi dampak panas ekstrem, di antaranya:
- BPBD DKI Jakarta memperluas operasi modifikasi cuaca (OMC) bekerja sama dengan BMKG untuk mengatur distribusi curah hujan dan memantau potensi cuaca ekstrem.
- Dinas Kesehatan (Dinkes) meningkatkan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus dehidrasi, heatstroke, dan ISPA, serta menggelar edukasi publik agar warga menjaga asupan cairan dan membatasi aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00–14.00 WIB. Petugas kesehatan juga melakukan pemantauan dan distribusi air minum bagi kelompok rentan.
- Dinas Pertamanan dan Hutan Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup mempercepat penanaman pohon dan penyemprotan water mist pada jam-jam puncak panas untuk menurunkan suhu mikro dan menambah kadar oksigen. Pemantauan pohon rawan tumbang akibat angin kencang juga diperketat.
- Dinas Pendidikan memastikan setiap sekolah menerapkan SOP darurat suhu panas, termasuk pengaturan aktivitas luar ruangan bagi peserta didik.
- Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kolaborasi dengan komunitas lingkungan dan transportasi untuk menyosialisasikan perilaku adaptif, seperti penggunaan masker, pengurangan emisi kendaraan, dan pemanfaatan ruang hijau publik yang teduh bagi pejalan kaki serta pesepeda.
- Pemprov DKI membuka peluang kolaborasi dengan berbagai perusahaan penyedia air minum, selain PAM Jaya, untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menyediakan akses air minum bagi masyarakat di ruang-ruang publik.